Hetifah: Mahasiswa Harus Jadi Mitra, Bukan Objek Kebijakan Kampus

- Mahasiswa harus menjadi mitra aktif dalam kebijakan kampus, bukan hanya objek kebijakan.
- Rp120 juta dialokasikan per BEM untuk dorong riset dan inovasi mahasiswa.
- Dorong penguatan Program Kreativitas Mahasiswa dan riset kolaboratif untuk memberi mahasiswa lebih banyak ruang berekspresi dan berkontribusi.
Balikpapan, IDN Times – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam membentuk arah kebijakan kampus dan mendorong inovasi riset. Hal ini ia sampaikan saat memberi pengarahan di Rapat Kerja Nasional Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (FORPIMAWA) yang digelar di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dalam forum itu, Hetifah menyampaikan sejumlah pesan strategis untuk mendorong pelibatan aktif mahasiswa di ranah kampus dan pembangunan daerah.
1. Mahasiswa harus dilibatkan dalam kebijakan kampus

Hetifah menyoroti pentingnya menjadikan mahasiswa bukan sekadar objek kebijakan, melainkan mitra aktif dalam penyusunan dan pengambilan keputusan.
“Mahasiswa jangan hanya jadi objek kebijakan, tapi juga mitra aktif dalam penyusunan dan pengambilan keputusan di kampus,” ujarnya.
Ia berharap sinergi antara pimpinan perguruan tinggi dan organisasi mahasiswa bisa menciptakan iklim kampus yang lebih partisipatif dan berdampak nyata.
2. Rp120 juta untuk BEM, dorong riset dan inovasi mahasiswa

Politisi asal Kalimantan Timur ini mengapresiasi inisiatif Belmawa Kemendikbudristek yang telah mengalokasikan Rp120 juta per BEM sebagai stimulus program riset dan pengembangan organisasi mahasiswa.
“Komisi X DPR RI mendorong alokasi anggaran yang lebih konkret bagi program-program kemahasiswaan,” kata Hetifah.
Dana ini diharapkan menjadi pemantik lahirnya lebih banyak inovasi dan kegiatan yang berdampak dari kalangan mahasiswa.
3. Dorong penguatan Program Kreativitas Mahasiswa dan riset kolaboratif

Hetifah juga menekankan pentingnya dukungan terhadap berbagai program pengembangan mahasiswa seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), penelitian kolaboratif, hingga proyek sosial berbasis komunitas.
Menurutnya, fasilitasi terhadap program-program ini harus diperluas agar mahasiswa punya lebih banyak ruang untuk berekspresi dan berkontribusi.
Kehadiran Hetifah di Rakernas FORPIMAWA ini merupakan kelanjutan dari keterlibatannya di Kongres BEM Se-Kalimantan yang digelar dua hari sebelumnya. Dalam kongres itu, ia berdialog langsung dengan para pemimpin mahasiswa dan menyerap berbagai aspirasi.
“Kita butuh lebih banyak ruang dan kepercayaan untuk mahasiswa agar bisa menjadi penggerak inovasi dan pemimpin masa depan,” tegasnya.
Hetifah juga mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, hingga mahasiswa, untuk membangun ekosistem pendidikan tinggi yang inklusif, inovatif, dan berdampak bagi masyarakat.