Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Imbas COVID-19, Duit Anggaran 30 Desa di Penajam Paser Utara Dipangkas

Kantor Desa Argo Mulyo Kecamatan Sepaku (IDN Times/Ervan Masbanjar)
Kantor Desa Argo Mulyo Kecamatan Sepaku (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Penajam, IDN Times – Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) untuk 30 desa di Penajam Paser Utara dipangkas gara-gara virus corona atau COVID-19

“ADD bersumber dari APBD PPU 2020 dan DD dari APBN terpaksa dipangkas akibat mewabahnya COVID-19 di PPU. Tetapi desa tetap diminta menganggarkan dana penanganan COVID-19,” ujar Kabid Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten PPU, Nurbayah, kepada IDN Times, Kamis (30/4) di Penajam.    

1. Pemangkasan ADD dan DD untuk memperkuat anggaran penanggulangan COVID-19 setiap desa

Kantor Desa Labangka Kecamatan Babulu PPU penerima ADD dan DD (IDN Times/Ervan)
Kantor Desa Labangka Kecamatan Babulu PPU penerima ADD dan DD (IDN Times/Ervan)

Dia menerangkan, total ADD yang dianggarkan sebanyak Rp102 miliar lebih dan sekarang menjadi Rp73 miliar lebih saja setelah dipangkas, sedangkan DD dari total Rp36,8 miliar terpangkas menjadi Rp300 juta lebih. Pemangkasan ADD dan DD tersebut tidak lain untuk memperkuat anggaran penanggulangan COVID-19 di setiap desa melalui dana Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Untuk diketahui, dalam penanggulangan COVID-19 tersebut setiap desa diminta untuk mengalokasikan anggaran masing–masing sesuai kebutuhan di desa di kabupaten PPU. Oleh karena itu, lanjutnya, pemkab telah meminta seluruh desa di PPU yang belum menyalurkan ADD dan DD tahap I  segera membuat Peraturan Desa (Perdes) mengenai Penetapan Keluarga Penerima Manfaat (PKPM) BLT Desa, sebagaimana tertuang dalam Permenkeu  Nomor 40/PMK.07/2020 tentang perubahan atas PMK Nomor 205/ PMK.07/ 2019 tentang Pengelolaan Dana Desa. 

2. BLT disesuaikan dengan data kemiskinan yang ada di desa

Hj. Nurbayah (IDN Times/Ervan Masbanjar)
Hj. Nurbayah (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Ia mengungkapkan, dari 30 desa se PPU tiga di antaranya telah melakukan pencairan dana desa tahap semester I sisanya sebanyak 27 desa masih dalam proses pengajuan pencairan di Badan Keuangan (BK) PPU. Untuk besaran ADD ditetapkan melalui Perbup PPU.

Untuk diketahui, jelasnya, sesuai dengan permenkeu penyaluran Dana Desa tahap I dibagi menjadi tiga bagian yakni bulan pertama 15 persen, bulan kedua 15 persen dan bulan ketiga 10 persen. Sedangkan Perdes PKPM BLT Desa adalah syarat tambahan dalam rangka penyaluran DD tahap I sebesar 15 persen.

“BLT desa tersebut disesuaikan dengan data kemiskinan yang ada di desa dan bagi keluarga tak mampu yang belum pernah mendapatkan program pemerintah,” terang Nurbayah.

3. KK tak mampu masih didata, setiap keluarga dijatah Rp600 ribu

Tim relawan Satgas COVID-19 Desa Sukaraja, sebelum melakukan penyemprotan mendapatkan arahan oleh kadesnya (IDN Times/Ervan Masbanjar)
Tim relawan Satgas COVID-19 Desa Sukaraja, sebelum melakukan penyemprotan mendapatkan arahan oleh kadesnya (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Dikatakannya, saat ini pihaknya telah meminta setiap desa mendata keluarga tak mampu untuk penyaluran BLT tersebut, sehingga pihaknya belum tahu berapa jumlah penerimaan BLT di desa, namun untuk nilai telah ditetapkan masing–masing kepala keluarga mendapat Rp600 ribu. Berdasarkan PMK itu juga maka pemerintah desa yang tidak menganggarkan dan tidak melaksanakan kegiatan BLT Desa tahun ini, bakal dikenai sanksi berupa penghentian penyaluran DD tahap III tahun anggaran berjalan.

"Sedangkan bagi pemerintah desa berstatus Desa Mandiri mendapat sanksi berupa pemotongan DD sebesar 50 persen dari DD pada tahap II tahun anggaran berikutnya,” pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Yuda Almerio
EditorYuda Almerio
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Normalisasi Sungai Dipercepat, Samarinda Siapkan Tanggul Karang Mumus

13 Des 2025, 21:15 WIBNews