Kebijakan Samarinda soal Urbanisasi selama Arus Balik Lebaran

Samarinda, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah memberikan respons terhadap fenomena lonjakan arus urbanisasi ke ibu kota Provinsi Kalimantan Timur yang diperkirakan meningkat usai Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
Diberitakan Antara, menurut Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), jumlah penduduk Samarinda pada tahun 2023 mencapai 861.878 jiwa, naik dari sekitar 849.700 jiwa pada tahun 2022.
1. Penduduk di Samarinda terus meningkat
Data dari Badan Pusat Statistik Kota Samarinda menunjukkan proyeksi penduduk Kota Tepian mencapai 878.405 jiwa pada tahun 2024 dan diperkirakan terus meningkat pada 2025 dengan prediksi 884.155 jiwa.
Rusmadi menyatakan bahwa peningkatan jumlah penduduk di Kota Samarinda kemungkinan besar disebabkan oleh migrasi penduduk dari daerah lain, terutama Jawa dan Sulawesi, yang tertarik dengan peluang kerja dan magnet Ibu Kota Nusantara.
Pemkot Samarinda telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi potensi permasalahan yang timbul akibat urbanisasi, salah satunya adalah dengan memperketat pencatatan pendatang baru melalui para RT.
"Kami mewajibkan aparat di tingkat bawah, seperti camat, lurah, dan RT, untuk memberikan laporan cepat ketika ada pendatang baru," ujar Rusmadi, Minggu lalu.