Ilustrasi APD (IDN Times/Candra Irawan)
Lonjakan kasus di Kaltim memang bikin geger, maklum jumlahnya sudah 105 orang terkonfirmasi virus corona. Angka itu tak sedikit.
Penelusuran Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim, dari ratusan kasus sebanyak 54 orang berasal dari klaster Gowa. Itu artinya 51 persen dari total kasus di Benua Etam asalnya dari klaster Gowa. Sehingga wajar bila peserta dari kegiatan ini mendapatkan perhatian khusus.
Sebagai informasi agenda Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan seharusnya berlangsung pada 19-22 Maret 2020 lalu, namun belum juga acara digelar pemerintah setempat membubarkan kegiatan itu demi antisipasi COVID-19.
Faktanya, para peserta dari agenda itu satu per satu dinyatakan positif virus corona. Maklum, pesertanya berasal dari 31 provinsi di Indonesia, totalnya ialah 18.698 orang. Angka itu belum ditambah dengan partisipan dari 12 negara, 474 peserta. Khusus peserta dari Kaltim saja ada 1.642 orang.
Lalu apa yang menyebabkan ledakan kasus dari klaster Gowa, sebab bukan hanya Kaltim yang terdampak?
“Banyak dari peserta ini enggan melaporkan diri karena merasa sehat. Padahal, sebagian kasus positif memang tak menunjukkan gejala COVID-19,” tegasnya.