Krisis BBM di Kota Minyak, KADIN: Ibarat Mati di Lumbung Sendiri!

Balikpapan, IDN Times - Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Balikpapan, Yaser Arafat Syahril, angkat bicara terkait kelangkaan bahan bakar minyak jenis Pertamax yang terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Ia menyebut kejadian tersebut sebagai hal yang memalukan, mengingat Balikpapan dikenal sebagai kota minyak.
"Ini sangat memalukan. Di kota minyak justru terjadi kelangkaan minyak, dan bukan minyak bersubsidi, tetapi Pertamax yang dibeli secara tunai. Ibaratnya, kita mati di lumbung sendiri," kata Yaser, Selasa (20/5/2025).
1. Dampak bagi dunia usaha dan industri

Ia menilai, kejadian ini harus menjadi perhatian serius dan tidak boleh terulang kembali. Menurutnya, harus ada pihak yang bertanggung jawab atas kelalaian dalam distribusi Pertamax yang berdampak besar terhadap pelaku usaha.
Yaser memaparkan sejumlah kerugian yang ditimbulkan akibat kelangkaan Pertamax, meskipun hanya terjadi selama satu hari:
- Menurunnya produktivitas kerja dan efisiensi biaya operasional perusahaan.
- Perusahaan jasa seperti penyedia aspal, beton, dan logistik turut terdampak karena kemacetan parah dan meningkatnya biaya bahan bakar.
- Banyak konsumen yang mengalami penundaan pesanan karena karyawan kehabisan bahan bakar untuk bekerja.
- Kerusakan mesin kendaraan akibat kosongnya tangki bahan bakar.
- Karyawan terpaksa melakukan kasbon kepada perusahaan untuk membeli bahan bakar.
- Meningkatnya keresahan masyarakat yang berpotensi memperparah ketidakpercayaan publik terhadap Pertamina.
2. Saran KADIN Balikpapan untuk Pertamina

KADIN Kota Balikpapan, kata Yaser menyarankan agar Pertamina Patra Niaga menunjukkan empatinya terhadap masyarakat yang dirugikan atas kelangkaan ini. "Jika satu hari mereka membuat konsumen kecewa, maka satu hari pula mereka sebaiknya memberikan insentif berupa pengisian bahan bakar gratis sebagai bentuk permintaan maaf dan tanggung jawab sosial," ujar Yaser.
Menurutnya, insentif tersebut bisa diterapkan di SPBU-SPBU yang mengalami antrean dan kemacetan parah akibat kelangkaan. Ia berharap, langkah semacam ini dapat memulihkan kepercayaan publik terhadap Pertamina, khususnya di Balikpapan.
3. Langka sejak akhir pekan

Sebagai informasi, kelangkaan Pertamax di Balikpapan sejatinya sudah mulai dirasakan warga sejak Sabtu (17/5/2025) kemarin. Puncaknya pada Senin (19/5/2025), di mana nyaris seluruh SPBU di Kota Balikpapan kehabisan stok Pertamax.
Kekosongan Pertamax membuat masyarakat beralih ke Pertalite. Situasinya ini membuat antrean BBM di seluruh SPBU mengular.
Situasi ini juga mendapat tanggapan dari anggota DPRD, baik di Balikpapan maupun di Kaltim. Mereka mendesak Patra Niaga terbuka soal penyebab kelangkaan yang melanda Balikpapan.
Bahkan, Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle mendorong agar Kementerian ESDM dan BPH Migas melakukan investigasi di lapangan.
4. Upaya Pertamina Patra Niaga

Executive GM Patra Niaga Kalimantan, Alexander Susilo, menyampaikan bahwa pasokan BBM di Balikpapan mulai kembali normal. Meski begitu, kekhawatiran masyarakat terhadap kelangkaan BBM masih terasa. Ia berharap kondisi ini akan membaik seiring terpenuhinya stok.
“Alhamdulillah, kondisi kemarin insya Allah sudah mulai teratasi sejak pagi ini. Kami mendapat tambahan pasokan dari Samarinda, Banjarmasin, serta satu tanker untuk Balikpapan dan Samarinda,” ujarnya usai bertemu dengan Bagian Ekonomi dan Kominfo Pemkot Balikpapan, Selasa (20/5/2025) pagi.
Dijelaskan Alexander, pasokan dari Banjarmasin mencapai 128 kiloliter, dari Samarinda 94 kiloliter, ditambah 64 kiloliter yang dijadwalkan datang besok. Satu tanker di Samarinda juga sedang membongkar muatan sebanyak 1.000 kiloliter. Sementara itu, stok di Balikpapan ditambah 2.300 kiloliter.
Untuk wilayah Balikpapan, sekitar 400 kiloliter BBM telah disalurkan ke 20 SPBU. Seluruh SPBU kini kembali beroperasi, meski distribusi dilakukan secara bertahap sesuai jadwal.
Guna mengurai antrean, Pertamina menyiapkan langkah percepatan, salah satunya dengan mengoperasikan sejumlah SPBU selama 24 jam. “Kami tengah memprioritaskan SPBU yang akan buka 24 jam. Depo juga sudah siaga penuh,” jelasnya.