Ilustrasi Jembatan Mahakam (IDN Times/Yuda Almerio)
Sebagai informasi, informasi yang dihimpun IDN Times, saban tahun jembatan yang mulai dibangun 1982 itu memang kerap ditabrak tongkang atau tugboat. Misal pada 23 Januari 2010, tongkang yang mengangkut serpihan kayu menyeruduk pilar jembatan. Konstruksi jembatan ikut terganggu. Akses di jembatan sempat ditutup.
Kemudian, pada 30 September 2011, pilar tiga jembatan ditabrak lima tongkang yang mengangkut batu bara secara bergantian. Kejadiannya malam hari. Jembatan mengalami keretakan.
Pada 15 Desember 2012, tongkang kembali menabrak pilar tiga Jembatan Mahakam. Bahkan, benturan itu membuat jembatan bergoyang.
Lalu, pada 27 Desember 2015, tongkang yang mengangkut batu bara menabrak pilar tiga Jembatan Mahakam. Akibat benturan itu, terjadi kerusakan pada pilar bagian bawah. Selimut beton pilar bagian bawah juga terkelupas.
Lantas, pada 25 Januari 2016, pengendara sepeda motor dan mobil di Jembatan Mahakam sempat kaget. Sebab, diduga sebuah tongkang pengangkut batu bara menabrak pilar tiga jembatan.
Pada April 2018 hal yang sama kembali terjadi. Sementara untuk 2019 ini saja pilar jembatan sudah tiga kali tertabrak. Pertama 29 April, kedua 30 Juni, teranyar pada 17 November.
"Masak iya kejadian yang sama terus terulang. Sampai sekarang tak jelas entitas yang harus menindak. KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Samarinda juga gak punya kekuatan," katanya.