Menikmati Sensasi Nyulut Meriam Karbit saat Lebaran di Pontianak

Pontianak, IDN Times - Meriam karbit merupakan permainan tradisional di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Permainan tersebut telah lama dimainkan dan dilestestarikan. Meriam karbit biasanya dimainkan pada saat Hari Raya Idul Fitri dan hari Ulang Tahun Pontianak.
Meriam karbit juga berkaitan dengan berdirinya Kesultanan Kadriyah Pontianak. Konon, meriam karbit digunakan untuk mengusir hantu kuntilanak yang mengganggu pembangunan Masjid Jami' dan Istana Kadriyah pada saat itu.
1. Hasilkan dentuman yang besar

Meriam karbit terbuat dari kayu, batang pohon kelapa, atau ramin. Bahkan, saat ini meriam karbit ada juga yang dibuat dari pipa besar. Meriam karbit berukuran besar dan menghasilkan dentuman yang terdengar jauh.
Permainan ini dimainkan warga Pontianak di bantaran sungai Kapuas. Biasanya meriam karbit disusun berjejer mengarah ke sungai. Ukuran meriam karbit beragam, ada yang berukuran panjang 7 meter dengan diameter 30-40 centimeter. Meriam diisi karbit ke dalam lubang yang telah disiapkan.
Kemudian lubang tersebut disulut dengan api yang dibakar dengan obor ke bagian yang telah disiapkan. Meriam karbit menghasilkan sensasi dentuman yang keras.
2. Wisatawan bisa menyulut meriam karbit

Biasanya, Pemerintah Kota Pontianak membuat festival meriam karbit dan diperlombakan. Warga berlomba-lomba untuk menghias bagian kayu dengan motif-motif menarik.
Pada saat lebaran, para wisatawan atau warga Pontianak bisa bermain atau menyulut meriam karbit dan menikmati sensasi dentumannya yang keras. Di sepanjang bantaran sungai kapuas, tepatnya di jalan Tanjungpura Pontianak, wisawatan bisa langsung merasakan sensasi menyulut meriam karbit.
“Kalau meriam besar itu Rp30 ribu sekali menyulut, kalau yang kecil Rp20 ribu. Puas banget kalau main meriam karbit ini, saya setiap tahun bawa anak-anak menyulut meriam,” kata Intan, warga Pontianak usai bermain meriam karbit, Rabu (2/4/2025).
3. Jadi daya tarik wisatawan

Sementara itu, Ketua Panitia Eksibisi Meriam Karbit, Fajriudin mengatakan, permainan meriam karbit tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga daya tarik wisata yang unik di Kota Pontianak.
Tradisi ini diyakininya tidak ditemukan di tempat lain, sehingga permainan rakyat ini menjadi kebanggaan masyarakat Pontianak dan Kalimantan Barat.
“Tradisi permainan meriam karbit ini tidak akan ditemukan di daerah lain, bahkan di dunia manapun selain di Pontianak. Oleh sebab itu, kita sangat berharap eksibisi ini dapat terus berlangsung dan menjadi warisan budaya yang lestari dan menjadi kebanggaan Kota Pontianak,” tukasnya.