Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Stunting di Kukar Masih Jadi Persoalan hingga Diprioritaskan Daerah

Seorang balita perempuan yang menderita stunting diukur lingkar kepalanya untuk memeriksa tumbuh kembangnya. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Seorang balita perempuan yang menderita stunting diukur lingkar kepalanya untuk memeriksa tumbuh kembangnya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kukar, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, menegaskan bahwa intervensi stunting, baik dalam upaya pencegahan maupun penanganan, tetap menjadi prioritas dalam penggunaan anggaran 2025.

Kantor Berita Antara memberitakan, langkah ini dilakukan guna memastikan generasi penerus tumbuh sehat dan memiliki daya saing di masa depan.

1. Penanganan stunting di Kukar

ilustrasi stunting (unsplash.com/mark chaves)
ilustrasi stunting (unsplash.com/mark chaves)

Komitmen tersebut tercermin dalam keberhasilan Kukar menurunkan angka stunting dalam beberapa tahun terakhir. Prevalensi stunting di daerah ini turun dari 27,1 persen pada 2022 menjadi 17,6 persen pada 2023, dan kembali menurun menjadi 14,6 persen pada 2024.

“Semua pihak sepakat bahwa stunting adalah masalah yang harus diatasi bersama demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi antarinstansi harus diperkuat untuk menekan angka stunting lebih lanjut,” ujar Sekretaris Kabupaten Kukar Sunggono di Tenggarong, Sabtu (15/2).

Dalam acara Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Sektoral Pemkab Kukar untuk Anggaran 2025 yang digelar sehari sebelumnya, Sunggono menegaskan bahwa penanganan stunting harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari aspek hulu hingga hilir. Faktor-faktor seperti kemiskinan, kesehatan, edukasi keluarga, serta pemenuhan gizi menjadi perhatian utama dalam strategi penanggulangan.

2. Perhatian terhadap isu kemiskinan di Kukar

Ilustrasi kemiskinan (Foto: IDN Times)
Ilustrasi kemiskinan (Foto: IDN Times)

Selain stunting, Pemkab Kukar juga memberikan perhatian terhadap isu kemiskinan dan pengembangan usaha masyarakat. Dukungan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu fokus dalam penggunaan anggaran tahun depan.

“Evaluasi perencanaan harus berfokus pada lima sektor prioritas, yaitu stunting, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan UMKM. Meskipun anggaran telah dialokasikan secara sektoral, masih ditemukan perbedaan dalam rincian anggaran pada tingkat sub-kegiatan,” ungkap Sunggono.

Ia menekankan bahwa Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Sektoral bukan sekadar proses administratif, melainkan langkah fundamental untuk memastikan kebijakan pembangunan berjalan efektif, tepat sasaran, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

3. Jajaran di Pemkab Kukar diminta fokus dalam penanganan stunting

infographic-stunting (WHO)
infographic-stunting (WHO)

Sunggono juga meminta seluruh jajaran Pemkab Kukar untuk memberikan perhatian penuh dalam menindaklanjuti hasil evaluasi. Setiap perangkat daerah diminta segera menyusun dan menyampaikan anggaran yang telah final agar program kerja tahun 2025 dapat berjalan tanpa hambatan.

“Kecepatan dan ketepatan dalam sinkronisasi anggaran sangat penting untuk memastikan program dapat direalisasikan sesuai target pembangunan daerah,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us