Debat Publik Pilwali Samarinda, Soal Kasus Pelecehan Seksual
Begini jawaban 3 paslon wali kota dan wakil wali kota
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Debat Publik Ketiga Pilwali Samarinda resmi digelar secara virtual dihadiri tiga pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, Muhammad Barkati - Darlis Pattalongi nomor urut 1, Andi Harun - Rusmadi nomor urut 2, dan Zairin - Sarwono nomor urut 3, Selasa (2/11/2020) malam.
Tiga tema besar menjadi fokus debat yang dimoderatori oleh Imam Priyono, yakni tata kelola pemerintahan, hukum dan korupsi, dan lingkungan.
Pada awal acara, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda Firman Hidayat menyampaikan harapannya agar target partisipasi masyarakat Pilkada Samarinda dapat tercapai.
"Mudah-mudahan melalui debat bisa meyakinkan pemilih ke TPS. Target kami 77,5 persen dengan kerja sama KPU, Bawaslu dan pasangan calon, bisa mencapai target partisipasi masyarakat tanggal 9 Desember nanti," ucapnya.
Salah satu topik yang dibahas adalah soal pelecehan seksual. Samarinda menjadi peringkat pertama kasus pelecehan seksual dengan jumlah 203 kasus.
Baca Juga: Ini Kisah Penggali Makam Pasien Meninggal COVID-19 di Samarinda
1. Zairin-Sarwono: sosialisasi hingga tingkat RT terkait masalah pelecehan seksual
Menjawab pertanyaan tim perumus, Zairin - Sarwono mengatakan perlu dilakukan sosialisasi tingkat RT maupun kelurahan yang dapat membuka pikiran masyarakat terkait masalah pelecehan seksual. Selain itu, menurut pasangan ini faktor ekonomi bisa jadi berpengaruh terhadap jumlah kasus pelecehan yang terjadi.
"Tentu banyaknya kasus lebih dari 203 kasus menjadi perhatian penuh kenapa ini terjadi di kehidupan sosial masyarakat. Karena ekonomi yang turun kasus ini terjadi. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab ini yang menjadi upaya untuk kita perbaiki," ucap Zairin Zain.
Baca Juga: Debat Ketiga Pilwali Samarinda Digelar Esok, Berikut Informasinya