TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Enggan Karantina Mandiri, 3 ODP Corona di PPU Masuk Ruang Isolasi

Ketiga positif corona versi rapid test

RSUD RAPB PPU (IDN Times/istimewa)

Penajam, IDN Times - Direktur RSUD Ratu Aji Puti Botung (RAPB) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dr. Jansje Grace Makisurat mengungkapkan, ada tiga warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) terpaksa ditahan di ruang isolasi. Mereka diisolasi karena bandel tidak mau melakukan karantina mandiri. Sebelumnya, ketiga ODP melakukan rapid test dan hasilnya menunjukkan mereka positif corona.

"Ada tiga ODP yang bandel dan kami lakukan rapid test hasilnya positif sehingga, kami tahan dan isolasi di RSUD PPU, sehingga kini ada 15 orang yang kita isolasi antara lain, tiga ODP bandel, delapan orang PDP dan empat pasein positif corona," ujar Grace kepada awak media, Selasa (74) di Penajam.

1. Hasil uji laboratorium 4 empat warga Penajam menunjukkan positif terinfeksi corona

Salah satu lorong di RSUD RAPB PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Dibeberkannya, awalnya ada lima spesimen warga berstatus PDP di kirim ke Balai Laboratorium Kesehatan Surabaya dan hasil yang disampaikan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hanya empat orang terkonfirmasi positif corona.

Sedangkan satu lagi, jelas dr. Grace, belum diketahui hasilnya swabnya apakah postif atau malah negatif. Hari ini, rencananya dikirimkan kembali 10 tes swab termasuk swab milik tiga ODP yang diisolasi tersebut.

Baca Juga: Hasil Rapid Test Positif, PDP COVID-19 di PPU Jadi 7 Orang

2. RSUD PPU memiliki satu spesialis mikrobiologi sehingga pihaknya berani mengadakan alat laboratorium sendiri

dr. Jansje Grace Makisurat (IDN Times/ Istimewa)

Terkait dengan petugas peneliti laboratorium, lanjut dr. Grace, RSUD PPU memiliki satu dokter spesialis mikrobiologi sehingga pihaknya berani mengadakan alat laboratorium sendiri. Sementara terkait ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) saat ini, pihaknya menggunakan APD dari sumbangan dan bantuan pemerintah pusat, provinsi dan bantuan dari perorangan sekarang sejumlah 150 lengkap dengan baju hazmat.

"Kami memang ada memesan sendiri ke Sritex Solo sebanyak 10 stel dengan harga per stel Rp1 juta, namun hingga kini belum sampai. Baju Hazmat yang kami pesan bisa dipakai beberapa kali, harapannya minggu ini tiba. Sedangkan yang sumbangan hanya sekali pakai saja, untuk masker N95 cukup banyak karena kita dapat bantuan dari provinsi sejumlah 100 box," jelasnya.

Untuk kesiapan ruang isolasi sendiri, jelasnya, tempat tidur yang siap sejumlah 22 tempat, namun  masih disiapkan untuk 30 tempat tidur lagi. Satu ruang isolasi dikerjakan oleh 16 orang secara bergantian dua minggu sekali.

"Ruang isolasi menggunakan bangunan Tulip di mana syaratnya harus memiliki tekanan negatif dan ada sistem pembuangan udara yang sebelum dibuang keluar diujungnya diberikan disinfektan," tandas Grace.  

Baca Juga: Bupati: Empat Warga PPU Positif COVID-19 dari Kecamatan Penajam

Berita Terkini Lainnya