Rayakan HUT RI, 10 Peselam PPU Kibarkan Bendera di Bawah Laut
Berharap Indonesia mampu kalahkan COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Sebanyak 10 orang peselam dari Penajam Paser Utara Jamrut Diving Community (Jamrut DC) melaksanakan penaikan bendera di bawah laut perairan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada Senin (17/8/2020) pagi.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk rasa nasionalisme dari seluruh anggota Jamrut DC. Dimana kegiatan kami laksanakan tepat pada 17 Agustus di kedalaman 10 meter lebih sekitar perairan Tanjung Jumlai PPU,” ujar Ketua Jamrut DC, Dimas kepada IDN Times, usai kegiatan di Penajam.
Menurutnya, kegiatan yang bertepatan pada HUT ke-75 Republik Indonesia tahun ini, menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh para peserta. Gelombang laut yang cukup tinggi serta hembusan angin laut yang kencang tak menyurutkan niat para pegiat olahraga eksterm ini untuk tetap melakukan pengibaran bendara sang merah putih di bawah permukaan air laut.
Baca Juga: TNI Bedah Rumah Dua Warga Balikpapan, Nyaman dan Layak Huni
1. Mengajak generasi penerus bangsa Indonesia untuk membangkitkan rasa nasionalisme pada diri masing-masing
“Kami yang berjumlah 10 orang berasal dari berbagai profesi ini telah lama menanti momen penting ini. Oleh karena itu sebagai warga negara yang cinta tanah air dan negaranya, kami mengajak seluruh generasi penerus bangsa Indonesia untuk membangkitkan rasa nasionalisme pada diri masing-masing,” tukas pria penyandang sertifikasi bintang empat atau Dive Master dalam selam scuba ini.
Untuk diketahui, jelasnya, pengibaran bendera ini telah lama dipersiapkan, oleh para peserta upacara. Kegiatan yang sangat bergantung pada cuaca dan pasang surut air laut ini akhirnya bisa terlaksana dengan baik.
“Komunitas pencinta olahraga selam bawah air menggunakan self-contained underwater breathing apparatus (Scuba) dibawah naungan Jamrut DC ini merupakan olahraga baru dan satu-satu ada di PPU, telah memiliki lebih dari 25 orang anggota dari berbagai profesi atau pekerjaan dan latar belakang,” ungkapnya.
Baca Juga: Sejarah 'Kota Minyak' Balikpapan pada Perang Dunia hingga KemerdekaanÂ