COVID-19 Fluktuatif, Ini Kebijakan Salat Idulfitri di Balikpapan
Pemkot Balikpapan ambil beberapa kebijakan mendekati lebaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Lebaran Idulfitri sudah makin dekat sedangkan pandemik COVID-19 di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) masih fluktuatif. Penurunan kasusnya pun belum terlalu signifikan. Sebagai catatan, angka terkonfirmasi positif mencapai 17 kasus dengan 2 kasus kematian.
Pasca pelonggaran kasus COVID-19 sempat naik 40 kasus per hari.
Sehubungan itu, Kementerian Dalam Negeri sempat memberikan arahan agar tetap waspada mengingat tingginya persentase kematian COVID-19 di Balikpapan mencapai 3,4 persen. Arahan Mendagri ini pun disinerjikan dengan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, Kapolri, dan Kementerian Kesehatan.
"Bahwa Balikpapan masih memiliki indikator yang harus diwaspadai. Indikator pencapaian yang akan dimaksud kaitannya dengan kasus positif COVID-19 di kota ini yang angka kematiannya masih tinggi. Yaitu 3,4 persen," sebut Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat rilis kasus COVID-19 di Kantor Pemkot Balikpapan (3/5/21).
Baca Juga: MUI Balikpapan Dukung Larangan Salat Idulfitri di Lapangan Terbuka
1. Angka kematian akibat COVID-19 Balikpapan di atas nasional
Ia menjelaskan, angka kematian 3,4 persen ini masih di atas nasional 2,7 persen. Sehingga Pemerintah Kota Balikpapan masih perlu waspada dengan tingkat kematian yang masih tinggi ini.
Selanjutnya tingkat keterisian kamar ICU juga mencapai 46 persen. "Padahal batasnya 50 persen. Ini kita harus waspada. Walau kamar perawatan COVID-19 menurun, tapi ICU yang lebih berat masih tinggi," sebutnya lagi.
Rizal menjelaskan, apabila angka keterisian ICU ini masih cukup tinggi, maka angka kematian bisa lebih tinggi lagi. "Ini harus diwaspadai bersama," ujarnya.
Baca Juga: Tak Keberatan Bayar THR, Ini Kata Kadin dan Pengusaha Balikpapan