TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Strategi Vaksinasi Balikpapan dari Website hingga Door to Door

Langsung digunakan, tak ada penumpukan vaksin di gudang IFK

Vaksin door to door yang dilaksanakan di Balikpapan. (Dok. IDN Times/ Istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Cakupan vaksinasi di Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) secara kumulatif untuk dosis 1 kini mencapai 21,8 persen. Sementara dosis 2 sebesar 10,8 persen. Cakupan vaksinasi ini meliputi beberapa sasaran vaksin, yakni lansia, petugas pelayanan publik, tenaga kesehatan, masyarakat rentan dan umum, juga anak usia 12-17 tahun.

Distribusi vaksin dari kementerian kesehatan sudah dilakukan dalam beberapa tahapan. Tak hanya melalui Dinas Kesehatan Kota, vaksin juga beberapa kali dilakukan oleh TNI dan Polri melalui serbuan vaksinasi.

Ini sebagai upaya percepatan vaksinasi COVID-19 di Kota Balikpapan. Pemerintah daerah dua kali membuka pendaftaran vaksin bagi masyarakat umum di website vaksin.balikpapan.go.id/umum. 

"Meski terjadi sejumlah kendala, namun pendaftaran melalui online ini jadi upaya agar tidak ada penumpukan orang di lokasi vaksin," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty, Senin (26/7/2021). 

Baca Juga: Bantuan Sosial Pandemik, Malah Ada Kerumunan Massa di Balikpapan

1. Kepala Dinkes Balikpapan pastikan tak ada penumpukan vaksin di gudang IFK

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty (IDN Times/Riani Rahayu)

Diakui Dio, sapaan Andi Sri Juliarty, vaksin yang tersedia memang terbatas. Yang terpenting tiap ada vaksin datang di Balikpapan, pihaknya langsung bergerak melaksanakan vaksinasi. Ia memastikan tak ada penumpukan vaksin di gudang Instansi Farmasi Kota (IFK) Balikpapan. 

"Semua vaksin datang langsung kami habiskan. Jadi untuk masyarakat yang belum terlayani vaksin harap bersabar. Karena setelah kami laksanakan vaksin pasti kan habis lagi," jelas Juru Bicara Satgas COVID-19 ini. 

Ia melanjutkan, jika banyak masyarakat yang merasa belum terlayani, itu karena memang vaksinnya tidak ada dari pemerintah pusat. Sebenarnya berkaitan dengan kebutuhan vaksin Kota Balikpapan, baik gubernur maupun wali kota selalu menyampaikan dalam rapat evaluasi dengan kementerian. 

"Sebenarnya kami pun ingin percepatan vaksinasi ini segera dilakukan. Upaya kami membuka pendaftaran vaksin umum melalui online di website pun pendaftaran. Jika pun ada kendala di server ya memang karena banyak yang mengakses," katanya. 

2. Berbagai cara dilakukan untuk percepatan vaksinasi Balikpapan

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menyaksikan langsung pemberian vaksin bagi 500 guru dan tenaga pengajar di BSCC Dome Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Sebenarnya, pendaftaran untuk vaksin, terutama bagi masyarakat rentan seperti lansia sudah dilakukan melalui RT. Pendataan di tingkat RT ini dilaksanakan puskesmas, agar vaksinasi lebih merata.

"Karena tingkat RT sampai kelurahan adalah tupoksi puskesmas," terang Dio. 

Vaksinasi dengan cara langsung ke masyarakat per wilayah kelurahan selama ini juga sudah berjalan di semua puskesmas. Dinkes juga telah melaksanakan vaksinasi mobile di pasar.

"Sempat dilaksanakan di Pasar Baru dan Rapak," sebutnya.

Sementara untuk vaksin tingkat kota, dilaksanakan di Sentra Vaksinasi Dome. Ini yang menurutnya menjadi tupoksi Dinas Kesehatan. "Supaya jalan percepatan vaksinasinya. Jadi semua cara sudah diakomodasi," tegasnya. 

Bahkan TNI AU juga terus melaksanakan vaksinasi di AURI, juga TNI AL di Pelabuhan Semayang. "Jadi pada dasarnya sudah banyak lokasi yang dibuka," jelas Dio. 

Ia meminta agar seluruh pihak bersabar, karena memang pelaksanaan vaksin ini terpilah-pilah. "Yang jelas sudah banyak pos vaksinasi dibuka. Bahkan Polresta membuat pos vaksiansi di mal dan menggunakan mobil presisi ke RT," bebernya. 

Baca Juga: Segera Cair, Vaksinator Balikpapan akan Terima Insentif Rp750 Ribu

Berita Terkini Lainnya