Persoalan Sampah Plastik Jadi Perhatian Serius Pemkot Banjarmasin

Retail modern dan UMKM diimbau tak gunakan kantong plastik

Banjarmasin, IDN Times - Masalah sampah plastik di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) masih menjadi persoalan yang. Pengelolaan sampah menjadi salah satu hal yang diperhatikan oleh pemerintah setempat.

Hal itu terjadi karena penggunaan plastik sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Selain murah, plastik sangat praktis digunakan dan tidak mudah rusak.

1. Pemerintah diminta serius atasi sampah plastik

Persoalan Sampah Plastik Jadi Perhatian Serius Pemkot BanjarmasinDr Nopi Stiyati saat memberikan materi kepada peserta UMKM mengenai sampah plastik.

Menurut Akademisi Fakultas Teknik Lingkungan, Universitas Lambung Mangkurat Dr Nopi Stiyati, bahwa plastik sangat berbahaya bagi kesehatan. Penggunaan plastik harus direspons serius oleh pemerintah. Pasalnya, plastik adalah benda yang perlu waktu ratusan tahun untuk bisa terurai. Kalau tidak dikurangi, maka pencemaran lingkungan semakin buruk.

Upaya pemerintah Kota Banjarmasin seperti melarang penggunaan kantong plastik di retail-retail sudah bagus. Namun perlu sosialisasi ke lingkungan dan masyarakat  mengenai sampah plastik dan risikonya bagi kesehatan.

"Upaya pengurangan kantong plastik di retail itu sudah bagus, tapi sosialisasi juga harus digencarkan, agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan apalagi plastik," katanya.

Baca Juga: Antisipasi Penyakit Rabies di Lima Kecamatan Banjarmasin

2. Kantong berbahan organik jadi solusi

Persoalan Sampah Plastik Jadi Perhatian Serius Pemkot BanjarmasinSampah plastik yang mendominasi di TPA Basirih Banjarmasin

Ia melanjutkan, sampah di Kota Banjarmasin terhitung ada 500 ton per harinya. 20 sampai 30 persennya adalah sampah plastik. Sampah plastik itu belum lagi yang berhamburan di kolong-kolong rumah, sungai dan lingkungan masyarakat yang dibuang sembarangan. 

Menurutnya, larangan menggunakan kantong plastik harus semakin masif, tidak hanya di retail modern saja. Para UMKM juga perlu diimbau agar mau menggunakan kantong yang berbahan ramah lingkungan.

Kendati itu mahal, kantong ramah lingkungan memang sudah harus dibiasakan di lingkungan masyarakat. Pemerintah juga harus mempertajam peraturan mengurangi sampah plastik itu.

"Sampah plastik ada 20 persen dari 500 ton per harinya. Ini bisa dikurangi, seperti yang dilaksanakan DLH yang mensosialisasikan mengenai plastik ramah lingkungan, mudahan itu bisa berjalan walau berat," bebernya.

3. Berharap UKM jadi pioner pengurangan plastik

Persoalan Sampah Plastik Jadi Perhatian Serius Pemkot BanjarmasinIr M Khuzaimi, Kepala Bidang Pengawasan Lingkungan Hidup DLH Kota Banjarmasin.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Lingkungan Hidup DLH Kota Banjarmasin, M. Khuzaimi menyampaikan, baru-baru ini pihaknya melakukan upaya pengurangan sampah plastik yakni mengundang para pelaku UKM melalui acara 'Hemat Kemasan Plastik pada UMKM'.

Itu dilakukan karena dari pelaku UKM dapat praktis memberikan contoh penggunaan plastik yang ramah lingkungan. Apalagi sekarang ini limbah mikroplastik sudah parah mencemari sungai di Banjarmasin.

"Pelaku UKM, saya harap bisa jadi pioner tidak memakai plastik atau menguranginya. Sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai daur ulang plastik yang bisa menjadi nilai ekonomis," ucapnya.

Baca Juga: Korban Bulliying Banyak Dialami Siswa SD dan SMP di Banjarmasin

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya