Kasus COVID-19 pada Anak Melonjak, IDAI Minta Anak Tak Keluar Rumah
Penyebab kematian anak penderita COVID-19 karena komorbid
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Kasus COVID-19 di Kota Balikpapan kian hari terus menanjak. Kekhawatiran Satgas COVID-19 semakin bertambah dengan adanya informasi kasus anak terjangkit yang meningkat hingga 400 persen di Kaltim.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty menyampaikan, kasus positif yang terjadi pada anak membuat jumlah yang dirawat turut naik. Informasi tersebut ia dapatkan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kaltim.
"Ketua IDAI mengatakan selain kasus positif naik, yang dirawat juga naik. Selama ini yang dirawat, ya sembuh tetapi jumlahnya naik," kata wanita yang akrab disapa Dio ini, Rabu (30/6/2021) saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Meroket, Ini Sikap IDI dan DKK Balikpapan
1. Tingkat kematian pada anak rendah
Meski begitu, Dio mengungkapkan, walau kasus pada anak positif dan dirawat meningkat, tetapi tingkat kematian masih rendah. Dia menuturkan, jika memang kasus COVID-19 ini cukup rentan menimpa anak-anak. Rata-rata penderitanya mengalami gejala batuk, pilek, dan sesak nafas.
"Karena kasus kematian pada anak ini rendah, ini mungkin yang membuat masyarakat juga tidak terlalu khawatir," ucapnya.
Ia menyampaikan usulan dari IDAI agar anak-anak tidak boleh bepergian sama sekali dan mulai edukasi menggunakan masker.
Baca Juga: Awas! Positif COVID-19 Kaltim Meledak Lagi, Terbanyak dari Balikpapan