TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

MUI Balikpapan Dukung Larangan Salat Idulfitri di Lapangan Terbuka 

500 khatib salat Id akan jalani test anti gen

Ilustrasi Idulfitri (IDN Times/Arief Rahmat)

Balikpapan, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) mendukung kebijakan soal larangan Salat Idulfitri di lapangan terbuka. Satuan Tugas (Satgas) Balikpapan meminta pelaksanaan salat dilakukan di masjid dan musala guna mengantisipasi pandemik COVID-19. 

“Surat edaran tentang Salat Id yang hanya boleh dilaksanakan di di masjid dan musala setempat saja, sudah ditanda tangani Kemenag dan FKUB Kota Balikpapan,” ujar Sekertaris MUI Kota Balikpapan Jailani, Minggu (3/5/2021).

Baca Juga: Liburan Seru di Kebun Raya Balikpapan, Hutan Hujan Tropis Alami 

1. Pemkot Balikpapan melarang pelaksanaan salat di lapangan terbuka

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi memberikan arahah di RT 35 Kelurahan Gunung Samarinda Baru Balikpapan, Sabtu (3/4/2021). (IDN Times/HIlmansyah)

Dalam beberapa kesempatan, Pemkot Balikpapan sudah membuat edaran berisi larangan pelaksanaan Salat Idulfitri di lapangan terbuka. Mereka memang masih menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. 

"Pelaksanaan Salat Idulfitri diharapkan di masjid dan musala," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.

Salat di lapangan terbuka dikhawatirkan membawa dampak negatif peningkatan kembali pandemik COVID-19 di Balikpapan. Pasien virus ini di Balikpapan tercatat sebanyak 415 masih dalam perawatan pihak medis. 

Sebelumnya, pasien COVID-19 Balikpapan bahkan sempat menyentuh angka 2.500 pasien di awal tahun ini. 

2. Mempergunakan imam dan khatib warga lokal

Sekretaris MUI Balikpapan Jailani. (IDN Times/Hilmansyah)

Pada Salat Idulfitri nanti, Jailani mengatakan, seluruh imam dan khatib  masjid dan musala di Balikpapan akan menjalani tes anti gen sebagai bukti terbebas dari COVID-19. Mereka memperkirakan setidaknya akan ada 500 khatib yang menjalani tes pemeriksaan nanti. 

“Balikpapan ini ada sebanyak 500 masjid, sehingga bisa dipastikan akan ada 500 khatib yang akan melaksanakan Salat Id berjemaah. Nah, mereka ini akan mendapatkan test anti gen, program ini dari DKK,” paparnya.

Selain itu, MUI Balikpapan pun akan memprioritaskan ustaz warga lokal sebagai imam maupun khatib Salat Idulfitri nanti. 

“Jadi tidak ada khatib yang didatangkan dari luar kota, upaya ini untuk mencegah potensi klaster Idulfitri nantinya dalam kasus COVID-19 di Kota Balikpapan,” tegasnya.

Baca Juga: Tak Keberatan Bayar THR, Ini Kata Kadin dan Pengusaha Balikpapan 

Berita Terkini Lainnya