TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasca Bom Gereja Makassar, Polda Kaltim pun Ikut Waspada

Warga diminta tidak sebar foto atau video aksi di Makassar

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Balikpapan, IDN Times - Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim) Inspektur Jenderal Polisi Heryy Rudolf Nahak memerintahkan seluruh jajarannya meningkatkan kewaspadaan pasca bom bunuh di di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (28/3/2021).

“Tentunya pimpinan Polda Kaltim telah memberi instruksi kepada pejabat Polda maupun Kapolresta dan  jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Ade Yaya Suryana. 

Baca Juga: [BREAKING] Bom Meledak di Depan Gereja Katedral Makassar, Diduga Bom Bunuh Diri

1. Tingkatkan patroli di setiap wilayah

Ilustrasi Bom (IDN Times/Mardya Shakti)

Ade mengatakan, peningkatan kewaspadaan yang dimaksud adalah dengan melakukan pengamanan di setiap lokasi menjadi aktivitas masyarakat. Selain juga meningkatkan patroli rutin personil di masing-masing wilayah tugasnya. 

“Terlebih di situasi seperti saat ini pasca kejadian di Makassar. Jangan sampai hal itu terjadi juga di wilayah Kaltim, ” jelasnya.

2. Pengamanan rumah ibadah sudah dilaksanakan

Pengamanan ibadah Natal yang dilaksanakan TNI dan Polri salah satu gereja di Penajam (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Selama ini, lanjut Ade, Polda Kaltim sudah rutin menggelar pengamanan di setiap tempat ibadah setiap penganut agama dan kepercayaan. Pengamanan dilaksanakan secara terbuka maupun tertutup.

Kepolisian dan  pengurus rumah ibadah selalu bekerja sama dalam pengamanan di saat melaksanakan ibadah.

“Selama ini kita sudah dilaksanakan juga pengamanan di setiap rumah ibadah, khususnya gereja-gereja ya, kita Polda Kaltim atau kepolisian sifatnya backup, maupun Polresta atau Polres yang bertanggung jawab di wilayah,” jelasnya.

3. Warga Kaltim diminta tidak menyebar foto korban bom bunuh diri

Ilustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut, Ade meminta masyarakat Kaltim agar tidak turut dalam penyebaran foto maupun video peristiwa bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar. Menurutnya, peredaran foto dan video ini dikhawatirkan malah mengganggu keamanan dan ketertiban kota. 

Di sisi lain, maraknya foto dan video bom akan memberikan dampak ketakutan bagi aktivitas masyarakat. 

Ade berharap, masyarakat mempercayakan pada polisi dalam melaksanakan penyidikan hingga menjaga keamanan dan ketertiban masing-masing wilayah. 

“Tentunya kepada masyarakat tidak memperkeruh suasana itu, dan tetap waspada. Kemudian sudah barang tentu tidak melakukan hal-hal yang kontraproduktif (menyebar foto dan video). Berikan kepercayaan ke petugas," tegasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Ledakan di Gereja Katedral Makassar, Polisi Pastikan Bom Bunuh Diri

Berita Terkini Lainnya