TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus ODP Meningkat, Pemkot Belum Tutup Akses Masuk ke Balikpapan

Kasus ODP meningkat karena pendatang dari luar daerah

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi (IDN Times/Haikal)

Balikpapan, IDN Times - Pemerintah Kota Balikpapan belum berencana menutup akses pendatang dari jalur pelabuhan atau bandara demi mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19. Alasannya belum ada arahan dari pemerintah pusat menetapkan status lockdown atau karantina wilayah.

"Sekarang kita kan masih social/physical distancing, kecuali kalau status sudah lockdown (baru langkah penutupan akses bisa dilakukan)," kata Rizal kepada wartawan di halaman Balai Kota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Klandasan  Ulu, Balikpapan Kota pada Rabu (25/3).

1. ODP virus corona di Balikpapan melonjak menjadi 814 orang. Sebagian besar pendatang dari luar daerah yang terindikasi dengan sejumlah klaster

IDN Times/Haikal

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan hingga 25 Maret 2020 pukul 16.00 Wita, jumlah orang dalam pantauan (ODP) di Kota Minyak--sebutan lain Balikpapan--meningkat menjadi 814 orang. Dari jumlah tersebut, 69 kasus di antaranya dinyatakan negatif setelah menjalani observasi selama 14 hari. Sehingga total ODP virus corona di Balikpapan berjumlah 745 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini ada 27 orang, sedangkan pasien positif virus corona tetap 6 orang.

"Naiknya jumlah warga yang ditetapkan sebagai ODP virus corona tersebut, banyak berasal para pendatang baru tiba dari luar daerah dan terindikasi terlibat sejumlah klaster penyebaran virus corona," terangnya.

2. Jadi gerbang pendatang luar daerah menuju Kaltim, Pemkot Balikpapan belum ada wacana menutup bandara dan pelabuhan

ilustrasi social/physical distancing (pixabay.com)

Meski demikian, dirinya mengaku belum punya wacana menutup akses bagi para pendatang. Padahal, Balikpapan menjadi salah satu gerbang pendatang luar daerah menuju Kaltim. Baik itu lewat bandara atau pelabuhan.

 "Status kita kan masih social/physical distancing, berat kalau sampai menutup bandara dan pelabuhan, karena kalau sampai ditutup itu berarti lockdown," tegasnya lagi.

Berita Terkini Lainnya