TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Bentuk Tim Ibu Kota Negara Balikpapan Akhir Oktober Ini

Balikpapan ajukan dana mencapai Rp50 triliun

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, IDN Times/Maulana

Balikpapan, IDN Times - Pemerintah Kota Balikpapan tim pembangunan ibu kota negara yang baru dari Balikpapan, akan dibentuk pada akhir Oktober ini. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengakomodir potensi daerah khususnya Kota Balikpapan yang ditargetkan akan menjadi salah satu kota penyangga untuk mendukung rencana pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.

“Saya target tim IKN Balikpapan sudah selesai terbentuk pada akhir bulan ini,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi ketika diwawancarai wartawan di Kantor Wali Kota Balikpapan, belum lama ini.

Baca Juga: Jadi Pintu Gerbang IKN, Jumlah Personel BNNK Balikpapan Mesti Ditambah

1. Seluruh pihak akan dilibatkan dalam tim

dream.co.id

Guna memaksimalkan kinerja dan fungsi tim IKN ini, Rizal menerangkan akan melibatkan sejumlah pihak. Beberapa unsur masyarakat seperti Forkopimda, pimpinan instansi di Balikpapan, juga tokoh masyarakat.

“Yang pasti akan terlibat diantaranya untuk dewan penasihatnya berasal Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yakni Wali Kota, Wakil Wali Kota. Lalu, untuk dewan utamanya terdiri dari pimpinan Bank Indonesia, Kadin serta para praktisi seperti arsitek, praktisi hukum dan dokter,” ujarnya.

Pembentukan tim khusus ini juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan informasi terkait peluang yang dapat dimanfaatkan dalam rencana pemindahan ibu kota negara.

Rizal juga berharap agar tidak ada komentar dari para pelaku usaha atau unsur lainnya di lokal Balikpapan yang merasa tidak dilibatkan dalam proses pemindahan ibu kota negara.

2. Balikpapan mengajukan dana Rp50 triliun

Facebook/ Humas Penajam Paser Utara

Rizal Effendi mengaku berencana akan membuat pengajuan anggaran ke Pemerintah Pusat untuk meningkatkan infrastruktur di daerah khususnya di Kota Balikpapan. Total anggaran yang diajukan sebesar Rp50 triliun.

Anggaran tersebut akan dipergunakan untuk membiayai percepatan pembangunan  sejumlah proyek strategis nasional seperti jembatan tol Balikpapan - Penajam yang saat ini masih dalam proses lelang di Departemen Perhubungan dengan anggaran mencapai Rp18 triliun. Selain itu juga untuk pembangunan jalan flyover di kawasan Kariangau sepanjang 7 kilometer dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp7 triliun.

Ia berharap pemerintah sebaiknya tidak hanya fokus kepada pembangunan lokasi IKN dan menyepelekan kota penyangga seperti Balikpapan.

“Kami tidak bisa membebankan anggaran tersebut ke APBD di tingkat kota atau provinsi karena terlalu besar, sehingga kami berharap dari APBN di pusat,” ujarnya.

Baca Juga: Visi Wali Kota Balikpapan pada Pilkada 2020 Mesti Smart Futuristik  

Berita Terkini Lainnya