Alasan Kaltim Masih Mempertahankan Pegawai Honorer
Agar tidak terjadi tambahan pengangguran di Kaltim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Masalah keinginan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor tetap mempertahankan pegawai non ASN atau lebih dikenal honorer, ditanggapi beragam pendapat oleh masyarakat, baik negatif maupun positif.
“Gubernur tidak mau, pengangguran di Kaltim bertambah sementara akibat Covid-19 banyak ASN yang wafat terutama guru dan tenaga kesehatan. Di sisi lain, penerimaan calon ASN maupun PPPK masih terbatas,” ungkap Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Prov Kaltim HM Syafranuddin dalam akun Instagram Pempro Kaltim, Sabtu (5/3/2022).
Baca Juga: Polda Kaltim akan Tindak Aksi Penutupan Jalan Tol di Kaltim
1. Gubernur Kaltim mempertahankan tenaga honorer
Syafranuddin mengatakan, kebijakan Pemprov Kaltim soal pegawai honorer tentu sebagai angin segar, jika tidak mereka akan menjadi pengangguran tahun depan.Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Prov Kaltim HM Syafranuddin yang juga Juru Bicara Gubernur ini menerangkan, keinginan Gubernur Isran mempertahankan non ASN di lingkungan Pemprov Kaltim sudah dipertimbangkan dengan matang.
“Akibat moratorium penerimaan ASN beberapa tahun terakhir, sejumlah jabatan ASN yang kosong diisi dengan pegawai non ASN seperti di RSUD AWS Samarinda, UPTD Terminal, UPTD Panti Asuhan, PPL Pertanian, dan sejumlah jabatan lainnya. Jika jabatan ini dihentikan karena pegawai non ASN diberhentikan, bagaimana layanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Ancaman Virus COVID-19 selama Musim Pancaroba di Kaltim