TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ecoton Meneliti Sungai Barito dan Martapura di Kalsel, Ini Hasilnya

Ada dugaan pencemaran plastik di sungai Kalsel

Sampah di pinggiran Sungai Martapura selalu menjadi pemandangan tak sedap dipandang di Banjarmasin Kalimantan Selatan, Minggu (18/9/2022). (IDN Times/Hamdani)

Banjarmasin, IDN Times - Organisasi konservasi lingkungan, Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) melakukan penelitian kondisi dua sungai besar di Kalimantan Selatan (Kalsel) yakni Barito dan Martapura. 

Fokus penelitian soal pencemaran mikroplastik di dalam kandungan tubuh ikan endemik  di Sungai Barito dan Martapura. 

"Di Sungai Barito dan Sungai Martapura, kami mengambil 10 spesies ikan. Dan sudah terinfeksi tiga spesies, ada ikan seluang, lais, dan nila yang rata-rata di dalam tubuhnya ada 70 partikel mikroplastik," kata Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi, Minggu (18/9/2022). 

1. Definisi mikroplastik

ilustrasi mikroplastik (dreamstime.com/Nancy Anderson)

Mikroplastik merupakan potongan kecil sampah plastik yang bisa saja dikonsumsi manusia bahkan hewan air yang berimplikasi terhadap kesehatan lingkungan. Dalam beberapa sampel ikan dari sungai tersebut didapati sudah terinfeksi mikroplastik.

Temuan mikroplastik juga merupakan ancaman serius karena selama ini sungai di Banjarmasin menjadi bahan baku air minum.

"Ketika masuk dalam itu akan mengganggu sistem hormon dan sistem reproduksi," kata Prigi.

Baca Juga: Polresta Banjarmasin Komitmen Berantas Peredaran Minuman Keras Ilegal

2. Menjadi alarm agar pemerintah daerah melakukan tindakan konkret

Sampah di pinggiran Sungai Martapura selalu menjadi pemandangan tak sedap dipandang di Banjarmasin Kalimantan Selatan, Minggu (18/9/2022). (IDN Times/Hamdani)

Prigi menegaskan temuan ini juga menjadi alarm peringatan bagi pemerintah daerah agar segera merespons lewat tindakan-tindakan konkret.

Langkah sederhana yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota misalnya menyediakan wadah pembuangan sampah khususnya bagi warga yang tinggal dekat dengan sungai.

"Sumbernya kan kebanyakan dari limbah  rumah tangga yang dibuang ke sungai," ujar Prigi.

Dia menambahkan pemerintah juga mesti mengalokasikan anggaran dana secara ekstra untuk mengadakan infrastruktur seperti penghalau sampah agar limbah tidak mengalir lebih jauh.

3. DLH Kota Banjarmasin siapkan dokumen soal pencemaran miroplastik

Ilustrasi sampah mikroplastik (oceanbites.org)

Sementara itu, Pemkot Banjarmasin mengaku baru mengetahui adanya pencemaran mikroplastik di Sungai Barito dan Martapura. Meskipun demikian hal itu dianggapnya sebuah informasi yang penting tentang pencemaran lingkungan sungai.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Aliev Yosfah Love mengaku, sudah membahas isu mikroplastik tersebut bersama para ahli lingkungan, akademisi, DPRD Banjarmasin, Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, dan Balai Wilayah Sungai dan Kementerian LHK.

"Isu mikroplastik ini memang mendunia oleh sebab itu ini kita rapatkan bersama stakeholder dan lembaga lingkungan, Balai Sungai," tuturnya.

Hal itu merupakan langkah awal Pemkot Banjarmasin dalam menanggapi pencemaran Sungai Barito dan Martapura. Mengingat isu pencemaran mikroplastik sudah menjadi isu dan perhatian dunia.

Baca Juga: Pria Banjarmasin Perkosa Anak Tiri karena Tak Kuat Menahan Nafsu

Berita Terkini Lainnya