TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kaltim Tantang para Penolak, Siap Kucurkan Anggaran Pembangunan IKN 

Pembangunan IKN membutuhkan Rp466 triliun

Sebuah kendi yang berisi tanah dan air dari seluruh provinsi se-Indonesia usai seremoni ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.)

Samarinda, IDN Times - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan komitmennya dalam mendukung penuh proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang telah ditetapkan Presiden RI Joko Widodo tepatnya di Sepaku Penajam Paser Utara (PPU).

“Dengan berbagai kebijakan, jika memang tidak sanggup membangun IKN, serahkan ke Provinsi Kaltim. Karena, melalui sumber daya alam kita yang ada bisa menjadi dasar untuk mendukung pembangunan IKN,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor diberitakan Antara, Rabu (25/1/2023).

Baca Juga: Kepolisian Samarinda Menyelidiki Kasus Longsor di Area Tambang Batuas

1. Mewujudkan cita-cita pendahulu bangsa

Presiden Joko Widodo dalam prosesi Kendi Nusantara di IKN Nusantara, Senin (14/3/2022). Foto Biro Pers, Media Kepresidenan

Menurut Isran dalam keterangan resmi diterima di Samarinda, Rabu, proses pembangunan IKN harus didukung penuh seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali rakyat Kaltim.

Sebab, lanjut Isran tujuan IKN selain mewujudkan cita-cita pendahulu bangsa yang menginginkan ibu kota negara pindah, juga pemerataan ekonomi di luar Pulau Jawa hingga warisan untuk anak cucu di masa akan datang.

2. Alokasi pembangunan IKN dianggap masih kecil

Sejumlah bahan kontruksi berada di lokasi segmen tiga di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (6/2/2022). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Bahkan, Gubernur Isran menegaskan, biaya pembangunan IKN diperkirakan mencapai kurang lebih Rp466 triliun. Baginya, dana tersebut masih kecil dari pembangunan ibu kota baru di sejumlah negara besar di dunia.

Biaya yang dibutuhkan itu, sebutnya, jauh lebih kecil dari pembangun ibu kota baru di berbagai negara di dunia. Contohnya, Beijing Selatan dibangun di kawasan Xiongan Rp8.200 triliun.

Kemudian di Arab Saudi juga akan membangun kota baru dengan biaya kurang lebih Rp3.000 triliun atau setara satu tahun APBN Republik Indonesia. Belum lagi di Mesir juga dibangun kota baru New Kairo di sebelah Tenggara Kairo kawasannya dengan biaya kurang lebih Rp646 triliun.

Baca Juga: Anggota DPRD Kaltim Apresiasi Pemkot Samarinda dalam Tangani Banjir

Berita Terkini Lainnya