Pemkot Balikpapan akan Sanksi Praktik Perdagangan Vaksinasi COVID-19
Laporkan Jika benar klinik bakal dicabut izinnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Belakangan ini di Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) banyak masyarakat yang mempertanyakan tentang vaksinasi berbayar. Hal ini dikarenakan beberapa warga menemukan adanya oknum yang mempromosikan penjualan dosis vaksin tersebut dengan harga mencapai ratusan ribu rupiah.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty memastikan, vaksinasi yang diberikan kepada masyarakat tidak diperdagangkan. Bahkan sebelum-sebelumnya, pemerintah juga telah memberitahukan hal ini kepada masyarakat.
“Tidak ada vaksin yang diperdagangkan, sejauh ini yang kami tahu belum ada (jual-beli vaksin), tetapi jika memang ada yang mengetahui mohon dilaporkan langsung kepada kami atau polisi,” ujarnya, saat diwawacarai, Sabtu (14/8/2021).
Baca Juga: Asyik, Iuran BPJS untuk Kelas 3 di Balikpapan akan Gratis
1. Dua sasaran vaksin diberikan secara gratis
Sejauh ini, percepatan vaksinasi ada dua program yang berjalan di Kota Balikpapan yaitu program vaksinasi dari pemerintah dan program vaksinasi gotong royong dari Perusahaan. Di antara dua itu, Dio, sapaan akrab Andi Sri Juliarty mengatakan, jika semua diberikan secara gratis kepada masyarakat.
Bedanya, hanya pada vaksin gotong royong yang berbayar namun dibayarkan oleh pihak perusahaan yang memesan kepada PT Bio Farma.
“Jadi pada dasarnya mau vaksin gotong royong atau program lain, tidak ada masyarakat yang membeli secara mandiri atau pribadi,” terangnya.
Baca Juga: Warga Balikpapan Positif COVID-19 akan Dijemput Lurah hingga Camat