Pencegahan Bahaya Stunting dengan Pembinaan bagi Calon Ibu
Pembinaan kepada remaja putri di Kaltim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Upaya pencegahan bayi lahir stunting akibat kurang gizi dengan pendampingan dan pembinaan bagi calon ibu, terutama bagi remaja putri di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang 2022 tercapai baik dengan realisasi sebesar 104,7 persen.
"Perlu proses panjang dalam upaya mencegah sunting, salah satu cara yang kami lakukan adalah pembinaan bagi remaja putri, karena mereka adalah calon ibu yang diharapkan kelak melahirkan bayi sehat dan tidak stunting," ujar Kepala BKKBN Provinsi Kaltim Sunarto diberitakan Antara di Samarinda, Senin (23/1/2023).
Baca Juga: Pemkot Samarinda Memulai Pembangunan Terowongan Jalan Kota
1. Angka prevalensi stunting di Kaltim saat ini sebesar 22,8 persen
Angka prevalensi stunting di Kaltim saat ini sebesar 22,8 persen dan secara nasional sebesar 24,4 persen, sedangkan Presiden RI Joko Widodo menargetkan prevalensi stunting pada 2024 turun jadi 14 persen, sehingga pihaknya turut berupaya mewujudkan target tersebut.
Sedangkan capaian pencegahan stunting melalui calon ibu yang sebesar 104,7 persen tersebut, merupakan kegiatan pada kelompok Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR).
Melalui PIK Remaja dan BKR, katanya, mereka mendapat fasilitasi, pembinaan kesehatan reproduksi, dan gizi karena sebagai remaja putri yang dalam beberapa tahun mendatang bakal menjadi ibu, maka secara mental, pengetahuan reproduksi, dan gizi mereka harus disiapkan mulai kini.
Baca Juga: Terowongan Jalan yang Dibangun di Samarinda Memiliki Panjang 690 Meter