TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penularan Pandemik COVID-19 Makin Dinamis di Kaltim

Himbauan protokol kesehatan di masa pandemik 

Ilustrasi petugas saat disinfektan COVID-19. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Samarinda, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19  Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Muhammad Ishak menjelaskan, sekarang ini penularan virus corona di Provinsi Kaltim semakin dinamis.

"Peningkatan kasus seiring tingginya pelaku perjalanan dari daerah lain ke Kaltim," papar Andi Muhammad Ishak, disela acara pelantikan DPP KKM Bone, di Grand Ballroom Aston Samarinda dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Sabtu (12/2/2022).

Baca Juga: Rehabilitasi Hutan Mangrove di Kaltim Ditargetkan 27 Ribu Hektare

1. Peningkatan kasus di Jabodetabek

Andi Ishak menambahkan bercermin kasus varian Delta periode Juli-Agustus 2021, kondisinya sudah terjadi seperti ini. Jadi peningkatan kasus positif terjadi akibat pelaku perjalanan dari luar daerah terutama dari Pulau Jawa dan Bali, dan paling banyak Jabodetabek.

Penularan di masyarakat semakin besar atau banyak, karena terjadi secara transmisi lokal.

"Selain dari perjalanan juga transmisi lokal. Inilah yang menyebabkan kasus COVID semakin meningkat," tandasnya.

2. Ancaman bahaya Omicron

Ilustrasi ruang Isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Andi Ishak menyebutkan varian baru COVID-19 (Omicron), jika satu kasus positif bisa menulari lima sampai enam orang berikutnya, sehingga sangat wajar apabila kondisi saat ini ada peningkatan.

Artinya, satu daerah sudah meninggi, kalau dilakukan tracing dengan baik akan menemukan kasus sebanyak-banyaknya, maka kasusnya semakin tinggi.

Justru cara tracing itu diakuinya yang benar, sehingga tidak sempat menularkan kepada orang yang sehat.

"Dan inilah yang terjadi sekarang dan sulit dihindari," ujarnya.

3. Protokol kesehatan untuk menjaga kesehatan

Ilustrasi pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Untuk bisa menekan terjadinya penularan, ungkap Andi Ishak, kerja sama semua terutama dukungan masyarakat. Bagaimana agar tidak tertular dalam beraktivitas dengan tetap disiplin protokol kesehatan lebih ketat lagi, ditambah vaksinasi.

"Jadi yang belum vaksin, untuk mengikuti vaksinasi. Bagi yang baru sekali kiranya bisa dilengkapi. Bagi yang sudah lengkap, segera booster apabila sudah cukup waktunya enam bulan," pesan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Prov Kaltim ini.

Menurut dia, inilah upaya-upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh guna melawan virus, di samping menerapkan pola hidup sehat.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kaltim Dibatasi 50 Persen

Berita Terkini Lainnya