TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Stok Bahan Pokok di Kaltim Aman Tiga Bulan ke Depan

Pemprov Kaltim meminta masyarakat tak panic buying

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meninjau Pasar Petisah, Jalan Kota Baru, Medan, Rabu (23/12). Secara umum harga bahan pokok di Pasar Petisah relatif stabil, meski ada beberapa bahan pokok yang harganya sedikit naik. (Foto Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut : Veri Ardian)

Samarinda, IDN Times - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Yadi Robyan Noor mengatakan, walaupun Hari Raya Idul Fitri masih dua minggu, untuk stok (ketersediaan) bahan pokok di Kaltim masih aman dan mencukupi, dan masyarakat jangan panic buying.

“Jadi ketahanan bahan pokok kita, mampu dalam dua sampai tiga bulan ke depan," katanya kepada tim Publikasi Biro Adpimprov Kaltim dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Selasa (19/4/2022). 

Roby sempat menjadi narasumber pada high level meeting tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kaltim dalam menjaga stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok khususnya dalam menghadapi lebaran Idul Fitri 1443 H di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Dishub Kaltim Inspeksi Keselamatan Bus Transportasi

1. Stok bahan pokok di Kaltim

Misalnya beras stok 74.828 ton estimasi kebutuhan hanya 24.276 ton. Stok gula pasir 41.672 ton, estimasi kebutuhan 20.336 ton, stok minyak goreng 1.352 ton estimasi kebutuhan 638 ton, dan stok telur ayam 37.897 ton estimasi kebutuhan 34.897 ton. 

Setelah itu, stok daging sapi 4.500 ton estimasi kebutuhan 4.603 ton, stok daging ayam 4.435 ton, estimasi kebutuhan 1.555 ton, bawang merah 1.601 ton, estimasi kebutuhan 851 ton, bawang putih 1.851 ton estimasi 851 ton, dan cabai 1.283 ton estimasi kebutuhan 948 ton.

2. Masyarakat diminta jangan panic buying

Ilustrasi bahan pangan pokok. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Menurut Roby sekarang ini masyarakat perlu literasi dan edukasi agar jangan panic buying, karena stok yang ada memang sangat mencukupi, pemerintah terus eksis agar ketersediaan bahan pokok bisa tetap tersedia, contohnya stok minyak goreng masih aman bahkan sampai 3 bulan lebih.

“Karena kita dapat minyak goreng curah khusus dari Kementerian Perindustrian yang stoknya 1.352 ton sementara estimasi kebutuhan hanya 638 ton. Karena itu, kita tunggu saja karena itu proses mekanismenya dari produsen teken kontrak dengan distribustornya, setelah itu baru disalurkan, jadi jatah Provinsi Kaltim itu bisa sampai dua bulan ke depan,” tandasnya.

Baca Juga: Lebaran, Pertamina Garansi Kebutuhan Energi di Kaltim Terpenuhi

Berita Terkini Lainnya