Atasi Banjir Samarinda, Pengamat: Bisa Gunakan Lubang Bekas Tambang
Banjir Samarinda tak bisa langsung tuntas diselesaikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Persoalan banjir di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) bukanlah hal baru. Setiap rezim berganti masalah yang dihadapi selalu serupa. Termasuk pasangan Andi Harun-Rusmadi Wongso yang belum lama ini menjadi wali kota dan wakil wali kota Samarinda. Meski masih seumur jagung menjabat, pertanyaan kerap muncul. Utamanya bertalian dengan kemampuan keduanya atasi masalah banjir.
“Lima tahun ini keduanya (Andi-Rusmadi) pasti punya target (atasi persoalan banjir),” ujar Pengamat Tata Kota, Farid Nurrahman saat dikonfirmasi, Selasa (6/4/2021).
Baca Juga: Dua Skema Penanganan Banjir Samarinda ala Wali Kota Andi Harun
1. RTH Samarinda masih 5 persen, padahal bisa jadi solusi atasi banjir
Menurut anggota dari Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Kaltim ini, pengentasan banjir di Samarinda tak bisa dibandingkan antara rezim satu dan lainnya. Setiap pemimpin punya caranya masing-masing. Itu yang pertama, lalu kedua adalah ruang terbuka hijau (RTH) di Samarinda ini juga belum terpenuhi maksimal.
Bahkan saat ini jumlahnya hanya 5 persen. Jika permukiman bertambah, bukan tak mungkin luasannya berkurang. Sejatinya, dari dari 717,4 kilo meter persegi luas Samarinda 30 persen di antaranya adalah RTH. Itu sesuai dengan Perda No 2/2014 tentang Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Samarinda 2014–2034.
Padahal, kawasan RTH ini bisa menjadi solusi mengurangi luasan yang terdampak banjir. Farid pun meyakini, duet Andi-Rusmadi sudah punya solusi.
“Saya rasa keduanya tak menggunakan masterplan yang lama. Pasti melihat kondisi sekarang,” tuturnya.
Baca Juga: Fakta di Balik Dua Lokalisasi Samarinda yang Pernah Ditutup Mensos