TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mencegah Tabrakan Kapal Melintas, Mahkota IV Bakal Punya Pos Pengawas

Dilengkapi kamera pengawas dan perangkat serba digital

Presiden Soeharto [kiri] saat meresmikan Jembatan Mahakam pada 1986. (Dok. Humas Pemkot Samarinda)

Samarinda, IDN Times - Tiga dekade lebih berlalu sejak diresmikan oleh Presiden Soeharto, Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) I atau biasa disebut Jembatan Mahakam masih kukuh berdiri.

Setelah resmi dilintasi, Jembatan Mahkota IV menjadi jawaban bagi warga Kota Tepian—sebutan lain Samarinda—untuk mengatasi kemacetan. Bahkan dari analisa sementara dari Satlantas Polresta Samarinda kepadatan kendaraan bisa dikurangi 20 persen.

 

Baca Juga: 7 Tahun Dibangun, Akhirnya Jembatan Mahkota IV Resmi Dilintasi

1. Jalur jembatan dibagi tiga, pengendara tak boleh melintas dengan kecepatan di atas 40 km per jam

Ilustrasi tongkang saat melewati Jembatan Kembar di Sungai Mahakam di Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Wakasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Noordianto menjelaskan, bagi pengendara yang hendak melintas di Jembatan Mahkota IV, harus awas sebab ada tiga lintasan bagi pengendara.

Khusus kiri dan kanan itu hanya untuk pengendara roda dua, sementara bagian tengah roda empat dan roda jamak lainnya. Dari sisi Samarinda bisa menggunakan jalur kanan untuk menuju Samarinda Seberang dan sekitarnya, sementara dari lajur kiri menuju Jalan APT Pranoto. Pengendara pun diminta tak memacu di atas 40 kilometer per jam.

“Jangan membawa kendaraan melebihi kecepatan yang telah ditentukan. Ikuti aturan yang berlaku,” pintanya.

 

2. Mirip jembatan di Australia, Jembatan Mahkota IV punya kolong lebih lebar dibanding pendahulunya Jembatan Mahakam

Pada 2 Januari 2020 malam Jembatan Mahkota IV resmi digunakan warga Samarinda (Dok. Biro Humas Pemprov Kaltim)

Mengenai detail struktur, Jembatan Mahkota IV menggunakan teknologi rangka pelengkung penerus yang terhubung ke fondasi jembatan. Jalur layang ini bisa menampung 1080 ton berat kendaraan. Panjang bentang 220 meter dengan tinggi 22 meter dan lebar 16,9 meter.

Desain ini disebut-sebut bisa bertahan 100 tahun dengan catatan perawatan berkala. Sekilas desain pelengkung mirip dengan jembatan di Australia. Kepala Bidang Bina Marga DPUP2R Kaltim, Irhamsyah menyebut, demi menghindari insiden fondasi jembatan ditabrak kapal, maka DPUP2R Kaltim merancang kolong jembatan lebih lebar dari pendahulunya, Jembatan Mahakam.

“Dari hilir memang lebar, tapi kalau dari hulu masih sempit. Makanya, akan dibangun pengamanan jembatan oleh BPJN (Balai Pelaksanaan Jalan Nasional),” sebutnya.

 

 

Baca Juga: Jembatan Mahkota IV Bisa Mengurangi 20 Persen Kemacetan di Samarinda

Berita Terkini Lainnya