TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nyaris Bonyok Dihakimi Massa, Penjual Minyak Curi Kotak Amal Masjid

Sempat berdalih tak mencuri 

Wama saat diinterogasi polisi di Polsek Sungai Pinang, Samarinda (Dok. Polsek Sungai Pinang)

Samarinda, IDN  Times - Dua pekan hidup di Samarinda dengan menjadi penjual minyak keliling, bikin Wama pusing. Getirnya hidup di ibu kota provinsi Kaltim tersebut membuat dirinya tak bisa berbuat banyak selain terpaksa bersabar. Rabu (27/11) pada pukul 10.30 Wita, pria asal Nusa Tenggara Barat ini nekat menggondol kotak amal di Masjid Al-Amin, Jalan Batu Cermin, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara. Hingga saat polisi masih melakukan penyelidikan, sebab diduga Wama (39) tak beraksi sendiri.

"Kasus masih dalam penyelidikan," ucap Wakapolsek Sungai Pinang AKP Budiarso pada Kamis (28/11).

Baca Juga: Bocah Empat Tahun Menghilang Misterius di Samarinda

1. Aksi pencurian ketahuan, pelaku sempat dihakimi warga

Wama saat diinterogasi polisi di Polsek Sungai Pinang, Samarinda (Dok. Polsek Sungai Pinang)

Rupanya sebelum diamankan polisi, Wama nyaris bonyok karena saat beraksi di masjid, warga ada yang melihat. Dalam hitungan detik warga yang tersulut dengan teriakan maling langsung mengepung masjid. Wama pun tak bisa berbuat banyak selain pasrah. Beruntung Unit Reskrim Polsek Sungai Pinang langsung cepat datang membubarkan aksi main hakim sendiri itu.

"Untuk menghindari luka yang lebih parah, kami langsung bawa dia kantor (Mapolsek Sungai Pinang) untuk diinterogasi," terangnya.

Dari hasil penyelidikan, polisi curiga Wama tak bekerja sendiri dan aksi itu sudah lama dilakukan sebab modusnya terlihat rapi dan cermat. Budiarso, menerangkan saat beraksi, Wama memakai alat pancing modifikasi. Ujungnya diberikan selotip dengan perekat dua sisi. Tujuannya tentu, setelah aksi tak ada jejak kriminal yang tertinggal.

"Kalau kotak amal rusak kan gampang ketahuan," katanya. 

2. Mencuri duit kotak amal dengan alat pancing modifikasi

Tempat kejadian perkara pencurian kotak amal di Samarinda (Dok. Polsek Sungai Pinang)

Perwira balok tiga ini melanjutkan, dari alatnya saja sudah canggih. Lantas bagaimana Wama beraksi? Alat pancing yang menggunakan lem dua sisi tadi dimasukkan ke dalam lubang kotak amal, saat uang lengket selanjutnya pancingan ditarik perlahan-lahan. Dari modus operandi, bisa jadi Wama merupakan pemain lama karena aksinya terbilang rapi.

"Kami juga menduga, dia tak beraksi sendiri. Biasanya ada yang berjaga untuk mengawasi lingkungan sekitar," jelasnya.

Di hadapan polisi Wama sempat mengaku duit Rp296 ribu bukan berasal dari kotak amal, tapi hasil dari penjualan minyak. Namun polisi enggan dikelabui, setelah dicecar sejumlah tanya dan keterangan dari saksi yang melihat Wama tak bisa mengelak. 

"Kami masih mendalami dan mengembangkan kasus ini. Apakah dia (Wama) bergerak sendiri atau tidak," tuturnya.

Baca Juga: Empat Remaja Terlibat Curanmor di Samarinda, Masih Berstatus Pelajar

Berita Terkini Lainnya