TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembongkaran Rumah Warga Bantaran SKM Dilanjutkan setelah Iduladha

Wali Kota Jaang sebut pembongkaran bukan bentuk kezaliman

Warga RT 26 dan 27 Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, di sempadan Sungai Karang Mumus (SKM), Samarinda yang bakal direlokasi (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Pembongkaran rumah di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) segmen Pasar Segiri di Jalan dr Soetomo, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu behenti sementara. Meski demikian Pemkot Samarinda memastikan giat tersebut tetap berjalan setelah perayaan Hari Raya Iduladha.

“Jika tidak ada halangan akan dimulai bongkar kembali setelah Iduladha tepatnya 5 Agustus. Jadi kita lewati dulu 3 tasyrik (hari) setelah Iduladha,” kata Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang dalam keterangan pers yang diterima IDN Times pada Kamis (23/7/2020) sore.

1. Pembongkaran bangunan warga SKM segmen Pasar Segiri bakal berlanjut bukan berhenti

Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang saat mengkonfirmasi pemulangan jenazah pasien COVID-19 ke Banajarbaru, Kalimantan Selatan. (IDN Times/Istimewa)

Terdapat 210 bangunan di RT 28 yang hendak ditertibkan oleh Satpol PP Samarinda. Ratusan rumah itu masuk segmen Pasar Segiri yang bersisian langsung dengan SKM. Nantinya penertiban juga berlanjut ke RT 26 dan 27. Pembersihan kawasan sempadan anak Sungai Mahakam ini memang mendesak lantaran menjadi satu dari sekian biang banjir di Samarinda. Penyempitan dan sedimentasi yang tak tertolong jadi penyebabnya.

Idealnya lebar sungai itu mencapai 40 meter, tapi kondisi SKM saat ini hanya kisaran 25 meter saja. Sementara data sedimentasi tercatat hanya 175 meter kubik per detik, padahal sebelumnya bisa menampung 400 kubik.

Itulah yang jadi alasan Pemkot Samarinda kukuh dengan menertibkan ratusan bangunan warga di bantaran sungai tersebut. Jaang pun sudah meminta pihak kecamatan dan kelurahan segera menyosialisasikan kembali dengan warga setempat terkait target waktu pembongkaran.

“Jadi saya pastikan pembongkaran ini bukan setop, tapi terus lanjut,” tegasnya.

Baca Juga: Dewan Sebut Penyempitan SKM Salah Satu Pemicu Banjir di Samarinda

2. Wali Kota Jaang tepis soal isu kezaliman pemkot bongkar rumah warga di tengah kondisi pandemik COVID-19

Kawasan perumahan di sempadan Sungai Karang Mumus (IDN Times/Yuda Almerio)

Agar bisa selesai sesuai target, Jaang juga meminta kepada satuan Satpol PP agar bisa lebih dahulu membongkar bangunan atau gudang milik pemkot yang terletak di Pasar Segiri. Dirinya juga menepis anggapan aksi pembongkaran tersebut merupakan bentuk ketidakpedulian wali kota kepada warga SKM saat masa akhir jabatannya.

“Aksi ini bukan sebagai bentuk kezaliman saya kepada warga, tapi lebih kepada kepedulian pemerintah kepada 50.000 warga yang selama ini terdampak banjir akibat pendangkalan dan penyempitan Sungai Karang Mumus segmen Pasar Segiri,” jelas Jaang.

Baca Juga: Hari Kedua, Warga Tiga RT Bantaran SKM Masih Mengadang Petugas

Berita Terkini Lainnya