Banjir Rendam Puluhan Hektar Lahan Pertanian Penajam Paser Utara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Puluhan hektare lahan pertanian padi milik warga di Desa Sumber Sari Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir akibat kiriman air banjir dari Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser dari 7 Oktober 2021 hingga sekarang.
“Untuk lahan pertanian yang terendam di Desa Sumber Sari masih terdapat tanaman komoditas semangka dengan umur tanam satu bulan dengan luas areal sekitar 7 hektare. Sementara lahan sawah padi seluas puluhan hektare memang terendam air namun kini belum digarap,” kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) PPU Mulyono kepada IDN Times, Kamis (14/10/2021).
1. Petani lebih dahulu panen sehingga tanaman mereka terselamatkan dari banjir
Dibeberkannya, waktu terjadinya banjir lahan tersebut tidak ada tanaman padinya, karena para petani telah lebih dahulu panen. Di mana rata-rata melakukan panen di September 2021 kemarin, sehingga tanaman mereka selamat dari banjir.
“Lahan pertanian berupa sawah yang terendam banjir rata-rata belum digarap karena petani baru saja panen di September kemarin,” ucapnya.
Menurutnya, meskipun sawah itu belum digarap namun pasti ada dampaknya karena berpengaruh pada musim tanam biasanya di bulan Oktober ini. Sehingga kemungkinan petani menunda penanaman akibat banjir tadi.
Baca Juga: Vaksinasi di Balikpapan Tembus 50 Persen, Ini Kendala di Lapangan
2. Dampak banjir adalah mundurnya musim tanam karena terpengaruh saat pengolahan tanah
“Kalau dampak pasti karena untuk persiapan musim tanam Oktober-Maret, mungkin yang terdampak banjir adalah mundurnya musim tanamnya, karena terpengaruh saat pengolahan tanah,” sebut Mulyono.
Dikatakannya, upaya yang dilakukan pihaknya untuk membantu petani pasca banjir tersebut. Yakni seperti biasanya berupa menyiapkan sarana produk padi seperti benih, obat-obatan dan sebagainya.
“Untuk pengelolaan lahan pasca banjir tentu dilakukan oleh petani sendiri, sebab sarana alat dan mesin pertanian kan udah ada di setiap kelompok jadi pemerintah menyiapkan sarana saja seperti benih, racun rumput dan pupuk,” tuturnya.
Jadi akibat banjir ini, lanjutnya, kendala yang dihadapi petani hanya terlambat dalam mengolah tanah lahan pertanian saja. Sedangkan penyakit, hama atau tanaman pengganggu tidak ada.
3. Kondisi terakhir banjir secara umum terjadi penurunan air banjir lima sampai 10 cm
Terpisah Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU Marjani mengungkapkan, saat ini kondisi banjir di wilayah Desa Sumber Sari akibat kiriman banjir dari Long Kali tersebut ketinggian air berangsur-angsur alami penurunan.
“Hasil pemantauan kami di Desa Sumber Sari di 15 RT yang terdampak banjir, secara umum kondisi banjir alami penurunan. Di mana tinggi muka air (TMA) banjir alami penurunan lima hingga 10 cm,” sebutnya.
Meskipun terjadi penurunan TMA, tambah Marjani, namun pihaknya tetap mewaspadainya banjir susulan, termasuk waspada kemungkinan timbulnya penyakit pasca banjir dialami oleh warga korban banjir.
“Saya juga telah meminta kepada seluruh petugas BPBD untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), khususnya dalam penggunaan masker. Lalu mewaspadai kemungkinan timbulnya penyakit pasca banjir dialami korban pengungsi yang masih di lokasi pengungsian maupun telah kembali ke rumahnya, Selain itu tetap melakukan koordinasi dengan instansi terkait di lokasi bencana,” pungkasnya.
Baca Juga: Akses Jalan di Jembatan Pulau Balang Ditutup Warga Balikpapan