Tim Ahli Disewa Selidiki Surutnya Waduk Telaga Sari Balikpapan
Kondisi wadul Telaga Sari Balikpapan terkini setelah masih surut dan mengering. (IDN Times/Hilmansyah)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Pemkot Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) masih menyelidiki surutnya air Waduk Telaga Sari. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan menyewa tim khusus yang akan memberikan kepastian penyebab surutnya air waduk.
Harapannya, dalam dua pekan ke depan hasilnya sudah bisa diketahui.
“Ada tim yang sudah kita sewa untuk mencari tahu penyebab surutnya air Waduk Telaga Sari Balikpapan Kota, dan saat ini mereka sedang bekerja,” ujar DPU Balikpapan Andi Yusri Ramli, Senin (7/6/2021).
1. Penyelidikan meliputi geolistrik, georadar dan pengeboran
Tim Investigasi masih selidiki penyebab surutnya air Waduk Telaga Sari Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)Yusri mengatakan, saat ini tim investigasi tersebut sedang melakukan penyelidikan geolistrik, georadar dan pengeboran.
“Georadar diperlukan untuk mengetahui kondisi di dalam tanah, apakah memang ada rongga dan berapa besar ukurannya, sedangkan geolistrik untuk mengetahui aluran air, sedangkan pengeboran untuk mengetahui struktur lapisan tanahnya,” jelas Yusri.
Dari data yang dikumpulkan ini, lanjut Yusri, maka tim investigasi akan memberikan penjelasan tentang penyebab keringnya air Waduk Telaga Sari. Termasuk langkah penanganan yang akan dilakukan.
Baca Juga: Balikpapan Aman dari Lonjakan Kasus Usai Lebaran, Ini Antisipasinya
2. Dua minggu lagi hasilnya akan diketahui
Penyelidikan meliputi Geolistrik, Georadar dan pengeboran di Waduk Telaga Sari Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)Yusri mengatakan, penyelidikan tim investigasi ini sudah memasuki minggu keempat di mana maksimal pelaksanaannya hanya enam minggu atau 1,5 bulan.
“Ini masuk minggu keempat. Jadi satu bulan setengah sekitar enam minggu, dua minggu lagi. Ini masih menunggu laporannya dari tim investigasi,” ujarnya
Dari laporan inilah nanti, katanya, apakah penanganannya harus segera. Karena kondisi darurat misalnya akan menunggu arahan pimpinan.
3. Penanganan dibantu Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan, Andi Yusri Ramli. (IDN Times/Hilmansyah)Sejauh ini, kata Yusri, telah dilakukan penutupan titik rembesan air dengan kantong pasir dari bantuan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan.
“Kalau saat ini kita juga sudah memasang penanganan sementara itu kantong-kantong pasir. Kami dibantu dari BWS kantong-kantong plastiknya, ada sekitar dua ribu,” ujarnya.
“Kita memasang kantong-kantong plastik itu untuk mengarahkan air yang turun, hujan langsung masuk ke pintu-pintu air,” tegasnya.
Soal adanya terowongan, Yusri menyatakan, belum ada laporan. Termasuk 10 lubang yang menyebabkan rembesan air di bendali dengan drainase limpahan lebar 8 meter, kedalaman hingga 3 meter.
“Belum dilaporkan seperti itu. Mereka hanya melaporkan perkembangan kegiatan-kegiatan dari tim investigasi ini yang ada di lapangan,” tutupnya.
Baca Juga: Misteri Surut Mendadak Waduk Balikpapan Terungkap, Berpotensi Bencana
