Hepatitis Akut Nihil di Kukar, tetapi RSUD AM Parikesit Tetap Siaga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tenggarong, IDN Times - Kasus hepatitis akut hingga saat ini dilaporkan belum ditemukan di Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim). Waspada terhadap wabah baru ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Parikesit di Tenggarong, melakukan persiapan siaga untuk dapat menampung penderita penyakit hepatitis akut.
“Kementrian Kesehatan sudah mengumumkan bahwa ada kasus terkonfirmasi hepatitis akut ini di beberapa daerah. Dan RSUD arikesit bersiaga untuk hal itu,” kata Wakil Direktur RS AM Parikesit Mauritz Silalahi pada IDN Times. Rabu (11/5/2022)
1. Ingatkan bahaya penyakit hepatitis akut
Setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengumumkan kejadian luar biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut. Indonesia juga merupakan negara yang berpotensi terpapar virus yang belum diketahui jenisnya.
Pihak Dinas Kesehatan Kaltim, menurut Mauritz, menyampaikan tentang bahaya penyakit hepatitis akut ini, terutama menyerang kelompok masyarakat berusia di bawah 16 tahun. Kabar munculnya hepatitis akut ini membuat masyarakat waswas, khususnya para orangtua.
“Penyakit ini pertama kali ditemukan di sejumlah negara di Eropa. Di Indonesia, hingga saat ini Kementerian Kesehatan telah mendeteksi 15 kasus hepatitis akut yang tersebar di seluruh Indonesia,” terang Mauritz.
Baca Juga: Hepatitis Akut Ancaman Dunia, Balikpapan Tingkatkan Kewaspadaan
2. Dinkes Kukar keluarkan surat edaran siaga hepatitis akut
Khusus soal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Kartanegara (Kukar) sudah membuat surat edaran diperuntukkan tenaga kesehatan puskesmas maupun rumah sakit daerah. Agar mereka bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit hepatitis akut.
“Dalam waktu dekat kita akan berkoordinasi dan berkonsolidasi dengan ahli-ahli seperti spesialis anak dan penyakit dalam, ” ujar Kepala Dinkes Kukar, dr Martina Yulianti, saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (10/5/2022).
3. Edukasi tenaga medis khusus anak diperlukan.
Yuli sapaan akrab Kadinkes Kukar itu menyampaikan, pihaknya segera mengedukasi tim kesehatan yang ada di puskesmas untuk mengenali gejala-gejala hepatitis akut yang sekarang dianggap new emerging diseases. Artinya penyakit baru yang belum diketahui penyebabnya.
“WHO juga belum memastikan apakah virus atau bukan. Makanya disebut hepatitis akut yang belum diketahui sebabnya. Kita akan segera mengumpulkan seluruh tenaga ahli dalam bidang anak, untuk membantu menyosialisasikan ke tempat-tempat kesehatan yang ada di Kukar” ujarnya.
4. Kukar nol kasus hepatitis akut.
Kepada IDN Times, Yuli menegaskan, fasilitas medis Kukar belum menemukan kasus pasien terpapar penyakit hepatitis akut di wilayahnya. Mereka akan terus meningkatkan kewaspadaan agar tidak terlambat dalam penanganan.
“Saat ini Dinkes sedang meningkatkan kewaspadaan dengan menggiatkan surveillance/pencarian kasus dan berkoordinasi dengan seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kukar agar tidak terlambat, ” ujarnya.
5. Imbauan kebersihan bagian dari pencegahan hepatitis akut.
Yuli juga menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan melalui pola hidup bersih dan sehat. Selalu mencuci tangan dengan sabun setiap akan menjamah makanan, ataupun setelah memegang sesuatu yang kotor termasuk tidak membuang popok anak sembarangan.
“Karena sebagaimana umumnya hepatitis akut yang parah dengan cepat menimbulkan gagal hati. Penularannya bisa secara fecal-oral (penyakit masuk mulut),” pungkasnya.
Baca Juga: AJI Sesalkan Panggilan Pemeriksaan kepada Tiga Jurnalis di Balikpapan