Limbah Medis COVID-19 Tercecer, Wali Kota Balikpapan Minta Maaf

Tempat pembakaran limbah APD, baru dibuatkan

Balikpapan, IDN Times - Ceceran alat pelindung diri (APD) yang ada di tempat pemakaman umum (TPU) KM 15 Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) viral menyusul beredarnya video warga. Hal ini menjadi sorotan, karena lokasi pemakaman tersebut merupakan tempat penguburan jenazah yang positif COVID-19.

Terkait hal ini, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Balikpapan atas kelalaian tersebut. Dirinya mengungkapkan, bahwa APD tersebut tak sengaja tercecer oleh pihaknya. Ada kesalahan penanganan di mana semestinya APD tersebut semestinya dibakar.

“Jadi itu secara SOP limbah medis yang di pemakaman itu dibakar, tapi itu ada kesalahan. Kami mohon maaf,” akunya, kepada IDN Times, saat ditemui di Kebun Raya Balikpapan, Rabu (24/3/2021).

1. Limbah medis tercecer saat ada proses pemindahan jenazah

Limbah Medis COVID-19 Tercecer, Wali Kota Balikpapan Minta MaafProses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020). IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati

Rizal menjelaskan, sebelumnya pihaknya menerima informasi bahwa ada warga yang ingin memindahkan jenazah keluarganya ke makam yang baru. Seharusnya petugas hanya sampai pada pembongkaran makam saja. Tetapi tiba-tiba saja pihak keluarga meminta agar sekaligus dibantu mengantarkan jenazah. 

Karena hal itu, para petugas terpaksa harus berganti baju dan hanya meletakkan APD di satu tempat secara bertumpuk.

“Teman-teman hanya berganti baju dan tidak sempat membakar. Maksudnya saat kembali nanti baru akan dibakar,” terangnya.

Namun yang dilihat oleh warga itu, APD tersebut sudah dalam kondisi berantakan. Diduga sebelumnya sempat diganggu oleh hewan atau tertiup angin. “Sehingga kesannya dibuang sembarangan,” ucapnya.

Baca Juga: Ribuan Guru Balikpapan Divaksin Menuju Pembelajaran Tatap Muka

2. Tempat pembakaran APD, baru akan dibuat

Limbah Medis COVID-19 Tercecer, Wali Kota Balikpapan Minta MaafIlustrasi Sampah Medis (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Selama ini, lanjut Rizal, APD yang digunakan oleh tim yang bertugas memakamkan jenazah COVID-19 selalu dibakar langsung di lokasi pemakanan. Karena menurutnya, penggunaan APD oleh petugas pengantaran dan penguburan jenazah tidak terlalu banyak.

Padahal, seharusnya limbah APD masuk pada bahan berbahaya yang harus dimusnahkan sesegera mungkin agar tak membahayakan kesehatan orang lain. Ia baru meminta kepada pihak pemulasaran agar membuat tempat pembakaran APD tersebut.

“Jadi SOP-nya dibakar. Ini saya sudah minta kepada tim pemulasaran untuk segera membuat tempat pembakarannya, bak ke dalam tanah, disemen supaya tidak berceceran,” ucapnya.

3. Persoalan peningkatan limbah medis

Limbah Medis COVID-19 Tercecer, Wali Kota Balikpapan Minta MaafTempat jarum suntik yang ditemukan. (IDN Times/Istimewa)

Secara rinci, dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty, limbah medis mengalami peningkatan dibanding sebelum pandemik COVID-19. Di Balikpapan, data limbah medis dari awal COVID-19 hingga Desember 2020, tercatat sebesar 2.35 ton limbah medis. Dengan anggaran yang dikeluarkan untuk pengelolaannya mencapai Rp176 juta.

Jumlah tersebut, ia katakan, masih dalam batas wajar. Jika di bandingkan dengan jumlah kasus yang ada di kota Balikpapan.

“Masih wajar. Kami tidak tahu data daerah lain, jadi tidak bisa membandingkan. Untuk Balikpapan, yang meningkat itu limbah B3-nya ,” tuturnya.

Saat ini penggunaan safety box lebih diperbanyak lagi. mengingat adanya tambahan limbah vaksinasi, seperti jarum dan botol vaksin.

“Kami tambah, dan itu selalu ada dan disediakan di tempat pelayanan,” tutupnya

Baca Juga: Pro Kontra tentang Vaksin AstraZeneca, MUI Balikpapan Ikut Pusat 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya