Pandemik COVID-19 di Kaltim Melandai, tetapi Isoter Tetap Disiapkan

Isoter untuk antisipasi gelombang pandemik

Samarinda, IDN Times - Perkembangan COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) beberapa pekan ini dalam kondisi melandai atau turun drastis. Namun demikian, untuk mempersiapkan tempat karantina pasien COVID-19 berupa isolasi terpusat (Isoter) sesuai yang diinstruksikan pemerintah pusat tetap disiapkan.

"Karena, pandemik COVID-19 masih terjadi. Jadi, meski menurun atau melandai, tetap saja pemprov siapkan. Apalagi, pengadaannya, pusat yang mengalokasikan. Jadi, tidak masalah," sebut Wagub Kaltim H Hadi Mulyadi ketika Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas Relawan COVID-19 di Wilayah Samarinda dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Senin 13 September 2021.

1. Isoter untuk antisipasi datangnya gelombang pandemik

Pandemik COVID-19 di Kaltim Melandai, tetapi Isoter Tetap DisiapkanWisma atlet di Stadion Tenis Indoor Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Menurut Hadi, persiapan itu untuk antisipasi terjadi gelombang kenaikan terkonfirmasi positif COVID-19. Karena, Kaltim saat ini sudah tiga kali mengalami kenaikan drastis.

Isoter tetap disiapkan. Karena itu, Pemprov mengajak masyarakat terus berdoa agar kenaikan tidak terjadi.

"Tidak mustahil kenaikan bisa terjadi. Tapi, kita tak berharap. Makanya, persiapan Isoter harus dilakukan. Sehingga ketika terjadi, pemerintah sudah siap dengan segala sesuatunya," jelas Hadi.

Baca Juga: TNI AU Serbu COVID-19 di Kaltim dengan Berau Coal dan Sinar Mas

2. Realisasi pengerjaan isoter

Pandemik COVID-19 di Kaltim Melandai, tetapi Isoter Tetap DisiapkanRumah isolasi mandiri pasien COVID-19 di Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Sementara, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Prov Kaltim Dr HM Jauhar Efendi menjelaskan, progres persiapan setelah dilakukannya pekerjaan hingga saat ini per 9 September atau hari ke 18, rencana kumulatif 62,22 persen.

Realisasi kumulatif 67,28 persen, dengan standar deviasi 5,60 persen. Waktu pengerjaan keseluruhan 30 hari.

"Jadi, pekerjaan akan selesai 21 September sejak dilakukan pengerjaan 23 Agustus lalu," ujarnya. 

3. Laporan kondisi pandemik COVID-19 di Kaltim

Pandemik COVID-19 di Kaltim Melandai, tetapi Isoter Tetap DisiapkanEvaluasi penerapan PPKM darurat di Balikpapan Kaltim. (IDN Times/Hilmansyah)

Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim mengabarkan perkembangan update pandemik virus  di Bumi Etam

Jumlah pasien terpapar COVID-19 di Kaltim diketahui sebanyak 3.133 kasus atau turun 8 persen dibanding sehari lalu  tercatat 3.387 kasus. 

Ini adalah update pandemik COVID-19 di Kaltim, Selasa (14/9/2021). Laporan pandemik di Kaltim tidak berubah dari tanggal 14 September hingga 16 September 2021 pukul 10.30 Wita.  

Sesuai perintah Mendagri, Gubernur Kaltim sudah menerbitkan instruksi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 untuk tiga kota, yakni Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Mahakam Ulu. 

Tren pandemik COVID-19 di Balikpapan menggembirakan di mana jumlah pasien menjadi 478 kasus turun 11 persen dibanding sebelumnya 532 kasus.

Balikpapan bukan lagi menjadi daerah tertinggi jumlah pasien terpapar virus COVID-19.

Sedangkan Kabupaten Kutai Kartanegara juga mengalami penurunan kasus tercatat 432 kasus turun 12,7 persen dibanding sebelumnya 487 kasus.

Sedangkan Mahakam Ulu jumlah kasusnya naik tipis menjadi 15 kasus atau naik 15 persen dari sebelumnya  13 kasus.

4. Kondisi pandemik di kota/kabupaten di Kaltim

Pandemik COVID-19 di Kaltim Melandai, tetapi Isoter Tetap DisiapkanPenutupan akses jalan protokol di Balikpapan Kalimantan Timur. (IDN Times/Hilmansyah)

Kota Bontang menjadi yang tertinggi jumlah pasien terpapar virus sebanyak 701 atau turun 2,8 persen dibanding sebelumnya 721 kasus.

Kondisi yang  mengejutkan mengingat penduduk Bontang yang paling kecil di banding kota/kabupaten lain di Kaltim. 

Bontang sempat menerapkan PPKM level 4 dan sekarang turun jadi PPKM level 3.

Demikian pula di Kutai Barat dan Samarinda. 

Kutai Barat pun mengalami penurunan jumlah pasien menjadi 252 kasus atau turun 7 persen dibanding sebelumnya 270 kasus.

Juga Kota Samarinda mengalami penurunan pasien COVID-19 menjadi 218 kasus turun 9,6 persen dari sebelumnya  239 kasus. 

Sedangkan Berau jumlah pasien terpapar virus juga masih tinggi sebanyak 481 kasus turun 11 persen dari sebelumnya 535 kasus.

Baca Juga: Pertamina Tambah Titik Distribusi Gas Subsidi di Kaltim

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya