40 Persen Kasus Positif Virus Corona di Kaltim Berasal Klaster Gowa

Penajam Paser Utara terbanyak merawat pasien klaster Gowa

Samarinda, IDN Times – Perlahan-lahan angka positif virus corona di Kaltim melonjak. Kondisi saat ini ada 59 orang terkonfirmasi terjangkit wabah berkode COVID-19 tersebut. Dan dalam dua hari terakhir jumlahnya terus bertambah.

“Ini menandakan penyebaran terus ada. Bahkan beberapa kasus, transmisi lokal terjadi,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat dikonfirmasi pada Senin (20/4) siang.

1. Ada 11 pasien sembuh dari virus corona di Kaltim, sebagian besar berasal dari klaster Bogor

40 Persen Kasus Positif Virus Corona di Kaltim Berasal Klaster GowaPelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes), Andi Muhammad Ishak dalam keterangan persnya pada Selasa (24/2) di Gedung Serba Guna Diskes Kaltim, Jalan Abdul Wahab Sjahranie (IDN Times/Yuda Almerio)

Hingga saat ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim tetap menelusuri 4 klaster besar penyumbang kasus virus corona di Kaltim.

Mulai dari klaster antiriba dan sinode, keduanya berasal dari Bogor, Jawa Barat atau biasa juga disebut klaster Bogor.

Kemudian ada klaster KPU dari Jakarta Selatan dan terakhir ialah klaster Gowa. Semua klaster berasal dari kegiatan menghimpun orang banyak dan terjadi pada periode Februari-Maret 2020. Namun perlahan-lahan sejumlah pasien dari klaster itu lepas dari jeratan virus corona, utamanya klaster antiriba dan sinode.

“Ya, dari 11 pasien sembuh sebagian besar dari klaster Bogor (antiriba dan sinode) dan mereka yang bepergian ke luar daerah/negeri,” tambahnya.

Baca Juga: Awasi Penyaluran Bansos, DPRD Balikpapan Bentuk Posko COVID-19 

2. Dari 59 kasus positif virus corona di Kaltim, sebanyak 40 persen berasal dari klaster Gowa

40 Persen Kasus Positif Virus Corona di Kaltim Berasal Klaster Gowa(IDN Times/Arief Rahmat)

Tak bisa disangkal dari keempatnya, klaster Gowa terbanyak mengumpulkan massa. Maklum total peserta agenda Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan pada 19-22 Maret 2020 lalu itu ada 18.698 orang.

Belasan ribu partisipan itu berasal dari 31 provinsi di Indonesia. Jumlah tersebut belum ditambah dengan partisipan dari 12 negara, 474 peserta. Khusus peserta dari Kaltim saja jumlahnya ada 1.642 orang.

Namun sayang, perhelatan akbar itu batal demi antispasi virus corona. Faktanya, para peserta dari agenda itu satu per satu dinyatakan positif virus corona.

“Tercatat ada 24 kasus terkonfirmasi positif virus corona dari klaster Gowa,” sebutnya. Itu artinya, dari total kasus positif di Kaltim sebesar 40 persen berasal dari klaster Gowa.

“Iya,” sambung Andi singkat.

3. Penajam Paser Utara terbanyak mengisolasi pasien dari klaster Gowa

40 Persen Kasus Positif Virus Corona di Kaltim Berasal Klaster Gowa(IDN Times/Arief Rahmat)

Jumlah pasien positif itu, kata dia, tersebar di 7 kabupaten/kota di Kaltim, mulai dari Berau 4 kasus, Kutai Barat, Balikpapan dan Paser masing-masing 1 orang terkonfirmasi positif, lalu Bontang dan Samarinda masing-masing 3 kasus.

Kemudian yang terakhir dari Penajam Paser Utara atau PPU ada 11 orang dinyatakan positif. Semuanya berasal dari klaster Gowa.

Untuk sementara, PPU menjadi daerah terbanyak merawat pasien positif corona dari klaster Gowa. Sedangkan tiga daerah lainnya, yakni Kutai Kartanegara, Paser dan Mahakam Ulu belum memiliki pasien dari klaster Gowa.

Sementara itu, hasil penelusuran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim sebanyak 745 peserta dari kegiatan ini berhasil terlacak atau 45 persen dari total partisipan Kaltim, 1.642 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 154 berstatus orang dalam pemantauan (ODP), 39 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 17 orang tanpa gejala (OTG).

“Kami berharap yang turut dalam kegiatan tersebut (Ijtima di Gowa) bisa melaporkan diri dinas terkait di daerahnya masing-masing, agar tracing kontak jauh lebih mudah dilakukan,” pungkasnya.

Baca Juga: Bertambah Lagi, Positif Virus Corona di Kaltim Menjadi 59 Orang

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya