Jembatan Pulau Balang Tersambung, Okupansi Hotel Dinilai Bakal Naik

Kunjungan wisman berkurang karena pandemik COVID-19

Samarinda, IDN Times - Menjelang akhir tahun tingkat okupansi hotel di Benua Etam memang meningkat. Pertambahan itu seiring dengan banyaknya kegiatan swasta maupun pemerintah di sektor perhotelan. Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim, Muhammad Zulkifli pun sepakat dengan hal tersebut. Dan kenaikan tingkat kunjungan itu dinilai wajar.

“Saat ini para pengusaha perhotelan memang berkonsentrasi dengan peningkatan kepercayaan pelanggan,” ujarnya pada Kamis (5/11/2020) sore.

1. Kini warga dari luar daerah bisa menginap di Samarinda

Jembatan Pulau Balang Tersambung, Okupansi Hotel Dinilai Bakal NaikIlustrasi hotel (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Syukurnya niatan tersebut menjadi nyata. Menukil data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, tingkat penghunian hotel (TPK) berbintang mulai terlihat menanjak naik. Dari 39,10 persen pada Agustus menjadi 51,19 persen pada September. Atau alami pertambahan 12,09 poin dalam 30 hari terakhir. Peningkatan ini juga didukung dengan beleid dari pemerintah. Kini warga dari luar daerah bisa menginap di Samarinda, pun demikian sebaliknya. Sebelumnya tak bisa.

“Namun dalam prosesnya tetap taat dengan protokol kesehatan,” terangnya.

Baca Juga: Kasus Aktif COVID-19 Menurun, Lima Daerah di Kaltim Masih Zona Merah 

2. Kunjungan wisman makin berkurang karena COVID-19

Jembatan Pulau Balang Tersambung, Okupansi Hotel Dinilai Bakal NaikPersiapan pihak hotel untuk menerima isolasi pasien COVID-19 (Dok. Kemenparekraf)

Tak hanya itu dalam waktu dekat wisatawan dari luar negeri juga dibolehkan berkunjung ke Indonesia. Kondisi ini tentu bisa memompa denyut nadi pariwisata Kaltim yang kian melemah karena virus corona atau COVID-19. Data BPS Kaltim pun membuktikan itu. Hingga September 2020 tercatat hanya ada 9 kunjungan. Padahal Agustus lalu ada 13 lawatan. Dengan kata lain ada 4 kunjungan yang berkurang. Bila dibandingkan dengan September 2019 maka perbedaannya begitu tampak. Pada bulan itu ada 415 wisatawan mancanegara berkunjung ke Benua Etam yang didominasi oleh warga Asia Tenggara. Meski demikian, ini merupakan kebijakan pusat. Daerah tentu punya beleid masing-masing.

“Kami pun bisa memahami hal tersebut. Karena zona-zona hijau perlu dipertahankan,” tuturnya.

3. Jembatan Pulau Balang dinilai beri pengaruh pada okupansi hotel di Kaltim

Jembatan Pulau Balang Tersambung, Okupansi Hotel Dinilai Bakal NaikPersiapan pihak hotel untuk menerima isolasi pasien COVID-19. Dok. Kemenparekraf

Dia menambahkan, ke depannya okupansi hotel akan terus meningkat. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh Jembatan Pulau Balang yang sudah tersambung. Tak hanya peningkatan tenaga kerja juga bisa jadi faktor seiring membaiknya sektor ekonomi.

“Kita doakan saja wabah ini cepat berakhir dan kondisi kembali pulih,” pungkasnya.

Baca Juga: Ini Cara PHRI Samarinda Dogkrak Okupansi Hotel di Tengah Wabah Corona

Topik:

  • Anjas Pratama

Berita Terkini Lainnya