Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Geliat Wisata Edukasi di Tengah Gempuran Pandemik COVID-19

Kawasan wisata edukasi KWPLH di Kilometer 23, Karang Joang, Balikpapan (IDN Times/Riani Rahayu)
Kawasan wisata edukasi KWPLH di Kilometer 23, Karang Joang, Balikpapan (IDN Times/Riani Rahayu)

Balikpapan, IDN Times - Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) yang berada di Kilometer 23, Karang Joang, Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) turut terkena dampak akibat pandemik COVID-19.  

Wisata edukasi yang terkenal sebagai tempat perlindungan satwa beruang madu ini sampai harus kehilangan 75 persen pengunjungnya.

Pembatasan tentu menjadi faktor utama terpangkasnya wisatawan. Di mana berdasarkan arahan pemerintah, semua tempat yang menjadi pusat kerumunan harus mengurangi kapasitasnya untuk menekan penularan.

"Secara periodik kan (pemerintah) mengeluarkan PPKM, jadi kami menyesuaikan apa yang ditetapkan pemerintah. Karena kami kawasan wisata, kami ikuti surat edaran yang dikeluarkan, tidak buka atau boleh buka tetapi dengan waktu yang ditetapkan," terang Manager KWPLH Uvang Permana, saat ditemui IDN Times siang tadi, Selasa (15/3/2022).

1. Kunjungan menurun drastis selama pandemik

Kunjungan di KWPLH nampak sepi (IDN Times/Riani Rahayu)
Kunjungan di KWPLH nampak sepi (IDN Times/Riani Rahayu)

Berdasarkan data yang dihimpun oleh KWPLH selama 3 tahun terakhir, kunjungan wisatawan yang sebelum pandemik rata-rata mencapai 50 ribu orang dalam setahun pada 2019. Pada tahun berikutnya hanya mampu menerima 14 ribu orang setahun.

Kenaikan baru kembali terlihat pada 2021, meski hanya meningkat 1.000 orang, menjadi 15 ribu. Namun jumlah ini dikatakan masih sangat jauh untuk mengangkat kembali masa jaya wisata beruang madu ini.

"Kalau sekarang karena baru buka jadi belum terlihat. Awal tahun kan kita juga masih tutup karena ada pembatasan lagi, sampai pengunjung terpaksa putar balik," jelasnya.

Saat ini, pihak KWPLH tengah berbenah untuk menyambut pengunjung lagi karena sudah menjalankan syarat dan arahan dari pemerintah dengan menerapkan pindai PeduliLindungi. 

2. Bekerja sama dengan pemerintah

KWPLH (IDN Times/Riani Rahayu)
KWPLH (IDN Times/Riani Rahayu)

Untungnya, karena masuk sebagai kawasan edukasi dan mengedepankan pelayanan, biaya keseluruhan di KWPLH tak bergantung pada jumlah pengunjung atau akses masuk gratis. 

Diketahui, KWPLH bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim dan Pro Natura untuk pengembangan kawasan wisata tersebut. Selain itu mereka juga mengandalkan dari donasi-donasi yang diberikan.

"Biasa ada yang donasi lewat barkode (QRIS), atau kalau ada kunjungan edukasi dari sekolah-sekolah baru kami kenakan tarif Rp5 ribu per anak," terangnya.

Sebagai langkah meningkatkan kunjungan dan edukasi kepada generasi muda soal alam tak terputus di KWPLH, Uvang mengatakan, sebenarnya tak ada cara khusus. Pihaknya hanya mempromosikan melalui Instagram atau datang langsung ke sekolah-sekolah dengan memberitahukan pihak sekolah atau mengedukasi langsung di sana.

3. Tak ada pengurangan pekerja

Para pekerja memantau enam beruang madu yang ada di KWPLH (IDN Times/Riani Rahayu)
Para pekerja memantau enam beruang madu yang ada di KWPLH (IDN Times/Riani Rahayu)

Sejauh ini juga, KWPLH mampu bertahan meski di tengah guncangan pandemik. Dari sisi pekerja, mereka tetap mempertahankan para karyawannya. 

Uvang menyebut, jumlah pekerja di KWPLH memang tak mungkin dikurangi mengingat harus memantau dan menjaga ekosistem yang ada di kawasan wisata edukasi itu.

Mereka perlu memperhatikan, enam ekor beruang, puluhan anjing dan ratusan ekor kucing yang ada di sana agar tetap terawat.

"Itu sudah menipis sekali jumlah pekerjanya, kalau dikurangi tentu tidak bisa. Tapi sejauh ini aman, tidak ada pengurangan. Mereka bekerja juga sesuai jadwalnya," tutup Uvang. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riani Rahayu
Sri Gunawan Wibisono
Riani Rahayu
EditorRiani Rahayu
Follow Us

Latest Travel Kalimantan Timur

See More

Dari Beluluh sampai Ngugu Tahun, 5 Upacara Adat Kaltim yang Wajib Kamu Tahu!

22 Okt 2025, 16:00 WIBTravel