Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pulau Miang Punya Magnet Wisata Baru: Hiu Paus Ramah Manusia

Hiu paus, salah satu ikan terbesar di Indonesia (commons.wikimedia.org/Jérôme Paillet)
Hiu paus, salah satu ikan terbesar di Indonesia (commons.wikimedia.org/Jérôme Paillet)

Kutai Timur, IDN Times – Desa Pulau Miang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, menawarkan pesona wisata bahari baru berupa interaksi langsung dengan hiu paus (Rhincodon typus) di perairannya.

“Habitat hiu paus bisa jadi magnet baru untuk menarik wisatawan ke Pulau Miang,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nusabale Pulau Miang, Viqri Haikal dilaporkan Antara, Senin (18/8/2025).

1. Spesies yang dikenal ramah manusia

Hiu paus yang muncul di perairan Teluk Saleh Sumbawa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. (IDN Times/Istimewa)
Hiu paus yang muncul di perairan Teluk Saleh Sumbawa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. (IDN Times/Istimewa)

Menurut Viqri, kemunculan spesies yang dikenal ramah terhadap manusia ini membuka peluang besar bagi pengembangan wisata berbasis konservasi. Saat ini, pihaknya bersama Pokdarwis tengah melakukan riset dan pemetaan pola kemunculan hiu paus, termasuk lokasi spesifik serta waktu terbaik wisatawan bisa menyaksikan atau berenang bersama satwa laut tersebut.

Dari pemantauan awal, setidaknya ada empat ekor hiu paus yang beraktivitas di perairan Pulau Miang. Namun, faktor cuaca dan pasang surut menjadi penentu utama kemunculan satwa ini sehingga diperlukan kajian lanjutan agar kunjungan wisatawan dapat dijadwalkan dengan lebih aman.

2. Pengelolaan dilakukan secara profesional

Potret Hiu Paus. (Dok. worldwildlife.org)
Potret Hiu Paus. (Dok. worldwildlife.org)

Viqri menambahkan, Pokdarwis menargetkan pengelolaan wisata hiu paus dilakukan secara profesional dan berkelanjutan, seperti yang telah diterapkan di Gorontalo. Karena itu, mereka akan menyusun konsep wisata dengan melibatkan pemerintah daerah dan para ahli kelautan.

“Kami akan berkonsultasi dengan instansi terkait agar destinasi ini bisa berkembang dengan standar operasional yang aman, ramah satwa, dan berkelanjutan,” jelasnya.

3. Pedoman agar tidak menganggu habitat hiu paus

hiu paus (commons.wikimedia.org/Derek Keats)
hiu paus (commons.wikimedia.org/Derek Keats)

Selain itu, konsultasi juga difokuskan pada penyusunan pedoman interaksi yang tidak mengganggu hiu paus serta strategi promosi agar Pulau Miang semakin dikenal wisatawan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us