Kisah Seram Bukit Soeharto yang Simpan Sejarah Kelam di Zaman Jepang

Lokasinya terletak di antara Penajam dan Kukar

Balikpapan, IDN Times - Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto menjadi nama yang sering terdengar sebagai salah satu tempat angker di Kalimantan Timur (Kaltim). Letaknya berdekatan dengan lokasi ibu kota negara yang sudah ditetapkan di Penajam Paser Utara (PPU)-Kutai Kartanegara (Kukar). 

Di antara kedua kabupaten tersebut, terdapat taman hutan raya di mana dulunya tempat pembuangan mayat-mayat pekerja paksa zaman Jepang di Kaltim. Pekerja paksa yang akrab disebut Romusa dibiarkan mati begitu saja. 

Menyeramkan bukan? Check it out!

1. Tahura Bukit Soeharto tempat pembuangan mayat pekerja paksa zaman Jepang

Bukit Soeharto masih cukup asri dengan adanya beberapa jenis pohon yang rindang. Namun, di balik keindahan dan keasrian tersebut, tersebar mitos angker dari tempat tersebut di mana konon katanya sering kali ada hantu Romusa yang gentayangan. 

Bukit Soeharto dulunya memang menjadi tempat para pekerja paksa Jepang. Saat mereka mati, mereka dibiarkan begitu saja tanpa dikubur secara layak. Alhasil, hantu mereka bergentayangan sampai saat ini.

Beberapa kasus, hantu-hantu membuat korbannya hilang saat melintasi kawasan ini. Jika hilang mereka biasanya sulit ditemukan. Namun jika ditemukan, biasanya mereka dalam posisi setengah gila.

Baca Juga: Kuyang, Sosok Urban Legend yang Sudah Meneror Warga Kaltim

2. Hantu Romusa kerap menampakkan diri

Kisah Seram Bukit Soeharto yang Simpan Sejarah Kelam di Zaman Jepangpotret romusa di masa pendudukan Jepang (idsejarah.net)

Tidak heran tempat ini menjadi tempat angker, karena tempat ini dulunya merupakan tempat pekerja Romusa yang disiksa di bawah kekejaman tentara Jepang. 

Hantu Romusa biasanya akan menampakkan diri sebagai rombongan pekerja yang sedang mengangkat peti. Kemudian di bagian belakang mereka ada sosok tentara Jepang lengkap dengan seragam, topi, hingga senapan laras panjang. 

Ada cerita dari masyarakat sekitar, di mana pada saat itu seorang warga mengaku pernah diganggu oleh hantu Romusa. Pada saat itu dirinya sedang bekerja membuat jalan di Tahura Bukit Soeharto, namun tiba-tiba dirinya melihat rombongan orang yang membawa peti sambal ditodong oleh senapan. Dan ternyata orang-orang tersebut adalah rombongan pekerja paksa tentara Jepang. 

Jadi, warga tersebut mengaku bahwa pekerja paksa itu digiring ke sebuah tempat dan dipaksa untuk menggali tanah. Namun, ketika tanah sudah digali, peti yang dibawa kemudian dimasukkan ke dalam lubang galian. Seketika para pekerja paksa itu didorong ke dalam lubang dan dilempari granat.

Setelah melihat kekejaman tentara Jepang, seketika warga yang menjadi korban dilihat oleh sosok hantu tersebut langsung pingsan.

Saat dirinya sadar, ia masih penasaran dengan lokasi lubang tersebut. Kemudian dirinya secara sengaja mengecek  dan teryata di lokasi tersebut tidak ditemukan apa-apa. 

3. Tahura Bukit Soeharto marak praktik tambang ilegal

Kisah Seram Bukit Soeharto yang Simpan Sejarah Kelam di Zaman JepangIlustrasi galian tambang batu bara ilegal di Waduk Samboja, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara. IDN Times/Surya Aditya

Tahura Bukit Soeharto merupakan lokasi hutan primer di Kalimantan Timur. Tetapi pada perkembangannya, kawasan ini malah menjadi lokasi praktik pertambangan batu bara ilegal. Aparat kepolisian sudah berulang kali membekuk pelaku pertambangan batu bara di lokasi tersebut. 

Tetapi kerusakan lingkungan sudah terlanjur terjadi di Tahura Bukit Soeharto di mana terdapat lubang-lubang bekas tambang batu bara. Luasannya pun ada yang bisa seluas lapangan sepak bola lho.   

4. Tempat pembuangan mayat para korban petrus

Kisah Seram Bukit Soeharto yang Simpan Sejarah Kelam di Zaman JepangIlustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain menyimpan sejarah kelam di zaman penjajahan Jepang, Bukit Soeharto pun masih punya kisah-kisah kelam lainnya. Seperti saat di zaman Orde Baru yang sempat terjadi peristiwa penembakan misterius (petrus) pelaku kriminalitas. 

Nah, di Tahura ini juga menjadi tempat pembuangan mayat-mayat korban petrus. 

Sepasang suami istri menceritakan pengalamannya saat berkendara di malam hari. Pada saat itu, suami mencium aroma tidak sedap di dalam mobilnya, namun sepanjang jalan dirinya diam saja. Di sisi lain, istrinya sepanjang perjalanan terus mengoceh tanpa henti. 

Kemudian setelah melewati bukit tersebut, sang suami menceritakan kepada istrinya bahwa pada saat di perjalanan melintasi Bukit Soeharto sempat melihat sosok makhluk dengan wajah dalam kondisi rusak. Hal ini mengejutkan istrinya.

Suasana makin seram mengingat minimnya penerangan di kawasan ini. Bahkan bisa dibilang sangat kurang dan tidak ada lampu penerangan jalan. Hanya ada lampu sorot lalu lalang kendaraan yang melintas dalam perjalanan menuju Balikpapan-Samarinda. 

5. Sebagian wilayah Tahura Bukit Soeharto dilintasi Jalan Tol Balikpapan-Samarinda

Kisah Seram Bukit Soeharto yang Simpan Sejarah Kelam di Zaman JepangJalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 97,99 km siap beroperasi (dok. Jasa Marga)

Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sudah resmi dipergunakan menghubungkan dua kota di Kalimantan Timur. Sebagian wilayah tol tersebut melintasi kawasan Tahura Bukit Soeharto. 

Tetapi wilayah yang dilintasi jalan tol tersebut mayoritas sudah mengalami kerusakan lingkungan akibat praktik pertambangan batu bara. 

 

Itulah kisah angker di Tahura Bukit Soeharto yang dikenal sebagai "saksi bisu" sisa-sisa kekejaman penjajahan Jepang dan petrus di Kaltim. 

Baca Juga: Resep Mihun Goreng Khas Samarinda, Menu Sarapan Hemat

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya