Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

10 Fakta Sotong Flamboyan, Terlihat Cantik tapi Beracun

Sotong flamboyan (twitter.com/MontereyAq)

Sotong flamboyan atau metasepia pfefferi nama ilmiahnya merupakan salah satu hewan yang sering dinantikan oleh para wisatawan selam. Binatang ini dianggap menarik karena punya warna yang colorful sesuai dengan makna kata flamboyan yang dipakai dalam sebutan umumnya.

Melansir Oceana, warna sotong flamboyan ternyata bisa berubah-ubah tergantung kondisi, dari yang berkamuflase menjadi warna-warni atau sebaliknya. Yuk, kenali fakta-fakta lain tentang sotong flamboyan berikut ini!

1. Habitat sotong flamboyan di perairan tropis Indo-Pasifik mulai dari Australia, Papua Nugini, Filipina, Indonesia, dan Malaysia

Sotong flamboyan (commons.wikimedia.org/Silke Baron)

2. Ukuran sotong flamboyan lebih kecil dari sotong lainnya, rata-rata 6 cm dan paling panjang hanya 8 cm

Sotong flamboyan (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

3. Sotong flamboyan cuma bisa berenang dalam waktu singkat jadi mereka lebih sering "berjalan" di dasar laut dengan lengannya

Sotong flamboyan (twitter.com/VladimirDinets)

4. Cuttlebone atau kerangka sotong flamboyan juga berbeda dari kebanyakan spesies sotong lain, metasepia pfefferi tak punya kerucut luar

Sotong flamboyan (twitter.com/aqualuvsuotd)

5. Warna sotong flamboyan berubah untuk menarik mangsa, mengancam predator, atau menarik pasangan

Sotong flamboyan (twitter.com/aqualuvsuotd)

6. Perubahan dari mode kamuflase ke mode flamboyan bisa terjadi sekejap dalam 700 milisekon

Sotong flamboyan (twitter.com/aqualuvsuotd)

7. Sampai saat ini sotong flamboyan masih menjadi satu-satunya spesies sotong beracun yang sudah berhasil diidentifikasi

Sotong flamboyan (twitter.com/MontereyAq)

8. Selain beracun, sotong flamboyan juga bisa mengeluarkan tinta untuk menyelamatkan diri dari predator

Sotong flamboyan (twitter.com/CephalopodToday)

9. Tak seperti kerabatnya anggota kelompok Chepalopoda lain seperti cumi-cumi dan gurita, sotong flamboyan bukan hewan nokturnal

Sotong flamboyan (twitter.com/VladimirDinets)

10. Sotong flamboyan punya masa hidup yang cukup singkat dari 18-24 bulan, namun banyak betina yang tidak mampu survive setelah bertelur

Sotong flamboyan (flickr.com/berniedup)

Hingga sekarang peneliti masih terus mempelajari fungsi racun tetrodotoxin pada sotong flamboyan karena selama ini tidak timbul efek berarti bagi predator-predator yang memangsanya.

Walaupun demikian racun pada sotong flamboyan adalah neurotoksin yang dapat membahayakan sel-sel saraf jadi tidak disarankan untuk memelihara sotong ini atau mengonsumsinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Linggauni
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us