Ular Penyembur, Kobra Sumatra yang Bisa Ditemui di Kalimantan

Balikpapan, IDN Times - Pernah dengar tentang kobra sumatra? Kalau belum, kamu wajib tahu soal reptil satu ini! Sebagai salah satu dari dua spesies kobra penyembur di Indonesia, Naja sumatrana atau kobra sumatra punya reputasi yang nggak main-main. Dengan panjang tubuh sekitar 1 meter, ular ini terkenal bukan cuma karena gigitannya yang berbahaya, tapi juga kemampuan menyemburkan bisa hingga jarak 2 meter! Kalau kena mata? Bisa bikin buta, lho.
Tapi jangan cuma takut dulu, karena di balik kengerian itu, kobra sumatra menyimpan banyak fakta unik yang bikin penasaran. Yuk, kita bongkar lebih dalam tentang si ular ganas ini!
1. Bisa semburan sejauh 2 meter

Kobra sumatra punya kemampuan menyemburkan bisa dengan akurasi tinggi, biasanya langsung diarahkan ke mata musuh. Kalau sampai terkena, jangan panik apalagi langsung mengucek mata!
Langkah terbaik adalah segera membilasnya dengan air bersih yang mengalir. Jika tidak segera ditangani, semburannya bisa menyebabkan kebutaan permanen.
2. Bisa gigitan ular kobra sumatra bisa menimbulkan kematian

Selain semburannya, bisa kobra sumatra juga super berbahaya. Mengandung neurotoksin tinggi, bisa ini bisa menyebabkan kerusakan saraf, pembengkakan, demam, bahkan kematian jika tidak segera ditangani. Makanya, kalau digigit, jangan ditunda untuk mencari pertolongan medis.
3. Dapat ditemukan di Pulau Sumatra dan Kalimantan

Dari segi penampilan, kobra sumatra cukup unik. Warna tubuhnya sangat bervariasi tergantung wilayah dan usia. Misalnya, di Kalimantan, ular muda punya pola garis putih pada tubuh hitam, sementara ular dewasa biasanya hitam polos.
Di wilayah lain, seperti Sumatra, variasi warnanya lebih beragam, mulai dari hitam pekat hingga putih cerah.
4. Penyebaran ular kobra sumatra

Ular ini nggak cuma ada di Indonesia, lho! Dilansir dari The Reptile Database, kobra sumatra juga bisa ditemukan di Malaysia, Singapura, Thailand, hingga Filipina. Di Indonesia sendiri, mereka tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan sekitarnya.
5. Punya sejarah taksonomi yang membingungkan

Kobra sumatra jago banget menyesuaikan diri di berbagai habitat. Mulai dari hutan, pegunungan, area pertanian, hingga pemukiman padat penduduk. Sayangnya, kerusakan habitat memaksa ular ini untuk semakin sering masuk ke area tempat tinggal manusia.
6. Ukuran kobra sumatra kecil tapi agresif

Meski tubuhnya relatif kecil-panjang maksimalnya hanya sekitar 1,5 meter-ular ini punya sifat agresif yang bikin siapa pun ogah dekat-dekat. Saat merasa terancam, kobra sumatra akan mendesis, mengangkat kepala, membuka mulut, bahkan menyemburkan bisa sebelum menggigit.
7. Taksonomi yang rumit

Tahukah kamu kalau status kobra sumatra sebagai spesies independen baru ditetapkan pada tahun 1898? Sebelumnya, ular ini dianggap subspesies dari kobra india (Naja naja). Bahkan para ahli butuh bertahun-tahun untuk menyepakati bahwa Naja sumatrana adalah spesies yang berdiri sendiri.
Sebagai bagian dari keanekaragaman hayati Indonesia, kobra sumatra menunjukkan betapa uniknya fauna di negeri kita. Namun, penting juga untuk tetap waspada, mengingat ular ini hidup di berbagai habitat yang mungkin dekat dengan manusia. Jadi, kalau kamu sedang menjelajah hutan atau area yang berpotensi jadi habitatnya, selalu perhatikan langkahmu!
Meski kecil, kobra sumatra nggak bisa diremehkan. Dengan semburan bisa mematikan, warna tubuh yang bervariasi, dan sejarah panjang dalam dunia sains, ular ini membuktikan bahwa ukurannya bukanlah segalanya. Jadi, yuk lebih peduli dan berhati-hati saat berada di alam!