Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ekspor Kaltim Lesu, tapi Ada Harapan dari Pupuk dan Anyaman Nabati

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana. (Dok. Istimewa)

Samarinda, IDN Times - Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada April 2025 tercatat sebesar US$1.545,18 juta, turun sekitar 9,69 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$1.710,97 juta. Penurunan ekspor ini terjadi pada dua sektor utama, yakni migas dan nonmigas.

Menurut Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, ekspor migas pada April 2025 sebesar US$125,08 juta, turun 18,80 persen dari bulan Maret yang mencapai US$154,04 juta. "Penurunan ekspor migas disebabkan oleh melemahnya ekspor hasil minyak yang turun hampir 40 persen, meski ekspor gas sedikit naik sekitar 1,69 persen," jelas Yusniar dalam keterangan pers.

1. Eskpor nonmigas turun 8,79 persen

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, ekspor nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 8,79 persen menjadi US$1.420,10 juta, dari posisi Maret yang sebesar US$1.556,93 juta. Namun, ada beberapa golongan barang nonmigas yang justru menunjukkan peningkatan nilai ekspor.

“Peningkatan terbesar terjadi pada golongan pupuk yang naik signifikan sebesar US$41,28 juta atau 295,28 persen dibanding bulan sebelumnya,” kata Yusniar.

Selain itu, golongan bahan kimia anorganik dan bahan anyaman nabati juga mengalami kenaikan ekspor masing-masing sebesar 128,02 persen dan 103,60 persen.

2. Komoditas yang mengalami penurunan ekspor

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Namun, komoditas yang mengalami penurunan cukup dalam antara lain lemak dan minyak hewani/nabati yang turun US$145,02 juta (54,10 persen), bahan bakar mineral turun US$31,18 juta (2,63 persen), dan berbagai produk kimia turun US$17,29 juta (37,78 persen).

Secara kumulatif, nilai ekspor Kalimantan Timur selama Januari-April 2025 mencapai US$6.744,38 juta, turun 16,13 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

3. Tiongkok pasar utama ekspor

Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika dilihat dari negara tujuan, Tiongkok menjadi pasar ekspor utama dengan nilai mencapai US$1.914,09 juta atau sekitar 31,51 persen dari total ekspor. Disusul India sebesar US$1.044,48 juta (17,20 persen) dan Filipina US$539,70 juta (8,89 persen). Namun, ekspor ke beberapa negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Italia mengalami penurunan pada April 2025 dibanding Maret 2025.

Dalam hal komoditas, hasil tambang tetap menjadi andalan dengan kontribusi sebesar 71,33 persen dari total ekspor, diikuti hasil industri sebesar 18,63 persen, dan migas sebesar 9,94 persen.

“Ekspor hasil tambang memang paling dominan, tapi sektor industri dan migas juga masih memberikan peranan penting,” ujar Yusniar.

4. Pelabuhan penyumbang nilai ekspor

Dukungan KKT adalah bentuk nyata komitmen pihaknya untuk terus menjalin sinergi dengan media, khususnya yang tergabung dalam JMSI. (Dok. PT KKT)

Dari sisi pelabuhan, tiga pelabuhan utama yang menyumbang nilai ekspor terbesar pada April 2025 adalah Pelabuhan Samarinda (US$359,85 juta), Pelabuhan Balikpapan (US$351,69 juta), dan Pelabuhan Bonthan Bay (US$238,07 juta). Namun, jika dibandingkan dengan Maret, nilai ekspor dari lima pelabuhan utama di Kaltim mengalami penurunan sekitar 9,88 persen, dari US$1.465,73 juta menjadi US$1.320,95 juta.

Yusniar menambahkan, "Meskipun nilai ekspor menurun, komoditas seperti pupuk dan bahan kimia anorganik menunjukkan potensi pertumbuhan yang dapat kita dorong ke depan."

Share
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us