Pasien Pengidap HIV/AIDS di Banjarmasin Tertinggi di Kalsel

354 Kasus HIV/AIDS ada di Banjarmasin

Banjarmasin, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaporkan pasien terinfeksi virus human imunodefisiensi virus (HIV) dan AIDS atau ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Pemerintah daerah mendata adanya 705 kasus penderita HIV/AIDS baru.

Tiga daerah penyumbang kasus paling banyak terdapat di Banjarmasin ada 354 kasus, kemudian disusul Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar.

"Di Kalsel ada 705 kasus HIV/AIDS, Banjarmasin tertinggi, kemudian Banjar dan Banjarbaru. Kita terus melakukan sosialisasi terkait penekanan penularan kasus tersebut," kata Kepala Dinkes Provinsi Kalsel Diauddin, Senin (4/12/2023).

1. 18 ribu orang telah diskrining HIV

Pasien Pengidap HIV/AIDS di Banjarmasin Tertinggi di KalselKadinkes Kota Banjarmasin, Dr Tabiun Huda.

Kepala Dinkes Kota Banjarmasin Tabiun Huda menambahkan, kasus infeksi HIV AIDS di Banjarmasin ada 354 orang. Dari itu 274 orang telah mendapatkan pengobatan antiretroviral (AVR) dan sisanya belum tertangani. 

Ditemukannya kasus baru itu, bahwa Dinkes sebelumnya telah melakukan skrining terhadap 18.176 orang dari target 21.931 orang di Kota Seribu Sungai. Adapun skrining itu dilakukan di tempat yang sudah terindikasi rawan penyebaran virus HIV/AIDS seperti contohnya tempat hiburan malam. 

"18.176 orang kita lakukan skrining, dari jumlah itu mendapatkan data 354 orang yang tertular HIV/AIDS, " ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Berutang hingga Rp30 Miliar dalam Layanan Kesehatan

2. Ini faktor penyebab utama HIV/AIDS

Pasien Pengidap HIV/AIDS di Banjarmasin Tertinggi di Kalselilustrasi pita HIV (freepik.com/jcomp)

Tabiun pun menyampaikan, ternyata dari hasil pemeriksaannya penyebab penularan HIV cenderung kepada perilaku seks yang menyimpang juga termasuk yang sering berganti pasangan.

Dan benar perilaku penyimpanan seks itu yang paling banyak. Data itu diterimanya saat interview satu-persatu penderita HIV AIDS di mana dari 8 sampai 10 orang yang diwawancarai berperilaku seks yang menyimpang atau seks sesama jenis.

"Kebanyakan mereka itu yang berperilaku seks menyimpang, sering berganti pasangan. 8 dari 10 orang yang kami periksa arahnya ke sana," bebernya.

3. Dinkes Banjarmasin minta jangan jauhi ODHA

Pasien Pengidap HIV/AIDS di Banjarmasin Tertinggi di Kalselilustrasi AIDS (IDN Times/Mardya Shakti)

Hari HIV/AIDS Sedunia baru saja diperingati 1 Desember. Kadinkes Banjarmasin berpesan, bahwa orang mengidap HIV/AIDS (ODHA) jangan dijauhi, namun perlu diberikan dukungan agar tetap bisa menjalani kehidupan normal.

HIV AIDS tidak menularkan hanya dengan berdekatan dan jabat tangan, duduk bersama, makan bersama. Namun penyakit yang belum ditemukan penawarnya itu menular hanya lewat cairan. Seperti cairan kelamin dan darah, air asi yang tertular.

"Jangan jauhi ODHA, karena penyakit ini tidak menular hanya karena berdekatan, jabat tangan dan lainnya," katanya.

Baca Juga: Harga Cabai di Banjarmasin Melambung Tinggi, Tembus Rp150 Ribu per Kg

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya