Akuatik Kukar Dilantik, Ini Harapan Pengurus Kaltim

- Novi Wulandari Damansyah terpilih sebagai Ketua Akuatik Indonesia Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim periode 2024-2028.
- Pengurus Akuatik Kukar diminta untuk meningkatkan pembinaan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, swasta, dan orang tua atlet.
- Ketua Umum Akuatik Kaltim Alimuddin berharap agar anak-anak muda di akuatik Kukar dapat sukses bersama-sama dengan daerah lain melalui pembenahan organisasi dan pelatihan yang baik.
Tenggarong, IDN Times - Ketua Akuatik Indonesia Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2024-2028 sudah terpilih. Novi Wulandari Damansyah dipilih dan langsung diminta untuk meningkatkan pembinaan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, swasta dan orangtua atlet, guna memajukan prestasi cabang olahraga (Cabor) renang itu.
Sebelumnya, pada Musyawarah Kabupaten Indonesia Kukar, Novi Wulandari Damansyah dipilih sebagai ketua dengan suara terbanyak untuk memimpin lima tahun kedepan. Sebelumnya cabor Akuatik ini lebih dikenal sebagai Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
“Pelantikan ini adalah seremonial berlakunya masa jabatan pengurus organisasi. Lebih dari itu, Mak khususnya akuatik di seluruh Kaltim, khusus Kukar dan kita anggap memiliki fasilitas yang luar biasa, agar mampu mengangkat prestasinya di kancah lokal, nasional, maupun internasional,” tegas Ketua Umum Akuatik Kaltim Alimuddin, kepada IDN Times usai melantik Pengurus Akuatik Indonesia Kukar, Minggu (26/10/2025) di Tenggarong.
1. Terpenting lakukan pembenahan organisasi

Alimuddin mengucapkan, selamat kepada akuatik Kukar yang pengurusnya banyak anak-anak muda. Bahkan juga mendapat support Pemerintah Kabupaten, Ketua DPRD dan KONI Kukar. Mudah-mudahan dalam dekat ada eventnya POPDA kemudian tahun depan ada Porprov mereka bisa sukses bersama-sama dengan daerah lain
Namun, lanjutnya, yang terpenting adalah bagaimana melakukan pembenahan organisasi, dimana sini pihaknya sedang berbenah, baik secara administrasi, psikologi, hubungan kerja antara pengurus provinsi dengan pengurus kabupaten atau kota, termasuk pengurus akuatik kabupaten/kota dengan para klub dan para orang tua yang harus dijalin dengan baik.
“Tentu beberapa waktu terakhir ini banyak persoalan-persoalan yang muncul, kaitannya dengan kelembagaan, regulasi, dan lain-lain. Dalam hal menjalankan organisasi, tentu kita semua harus taat dan patuh pada Aturan Dasar Rumah Tangga ADRT organisasi,” tuturnya.
2. Tugas utama orang tua siapkan anak ikuti latihan

Oleh karenanya, tambah Alimuddin, secara simultan dan berkelanjutan menyampaikan juga kepada klub dan kepada orang tua, agar tugas utama mereka semua adalah menyiapkan anak untuk mengikuti latihan yang baik dan benar. Kemudian tugas orang tua juga, adalah mengantarkan anak-anaknya ke tempat latihan atau ke kolam setelah itu diam.
“Jika ingin memberikan motivasi kepada anaknya, silahkan dilakukan di rumah atau silakan berkoordinasi konsultasi dengan pelatih. Seperti apa yang harus dilakukan pada atlet, karena tentu pelatihan yang baik itu adalah pelatih yang tahu karakter anak didiknya masing-masing. Artinya percayakan sepenuhnya katanya dengan teknis itu kepada pelatih,” tuturnya.
3. Atlet Kaltim hanya mampu di KU dua saja

Ia juga berharap, masing-masing daerah memperbanyak jumlah pelatih dan bersertifikat yang serta betul-betul memahami teknis pembinaan anak usia dini. Ia menghimbau untuk para pelatih tidak memaksakan berprestasi di Kelompok Umum (KU) lima empat hingga tiga setiap pertandingan mereka harus menang.
“Beri pelatihan untuk berenang dengan fisik teknik mental mereka yang baik dulu, karena tidak jarang atlet-atlet Kaltim saat ini, hanya mampu bertahan sampai dengan KU dua saja dan tidak bisa melanjutkan pertandingan karena mereka sudah dipaksa berenang di KU lima hingga KU tiga,” tuturnya.
Pemaksaan itu juga dapat mengganggu pertumbuhan tubuh atau fisik para atlet, Maka sport science nya ini harus dipahami oleh para pelatih. Maka dalam waktu dekat ini, pihaknya ingin mengajak seluruh orang tua untuk ikut semacam coaching clinic dengan menghadirkan beberapa pakar, guna menciptakan anak-anak mereka menjadi atlet yang baik, sukses minimal pada level nasional.
“Pada kegiatan coaching clinic itu bisa menjadi wadah diskusi langsung dengan para orang tua sehingga anak-anak dan berhasil dalam bisa olahraga renang ini,” pungkasnya.


















