Ayah Tiada, Firdaus Tetap Tegar Kibarkan Merah Putih di HUT RI ke-80

Pontianak, IDN Times - Paskibraka asal Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Firdaus Abdillah Adam tak kuasa menahan tangis saat mengingat ayahnya yang meninggal dunia sepekan sebelum masa karantina.
Adam merupakan pelajar dari SMA Negeri 7 Pontianak, keinginannya menjadi seorang paskibraka, pengibar bendera terwujud. Saat impiannya terwujud, ada duka mendalam yang dia rasakan.
Meski diliputi kesedihan, Adam tetap tegar. Dia melanjutkan tugasnya untuk mengibarkan bendera Merah Putih pada upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan PSP Pontianak, Minggu (17/8/2025).
1. Ayahnya meninggal sepekan sebelum karantina

Kabar duka datang sepekan sebelum Adam karantina, ayah Adam meninggal dunia di Jakarta saat berobat di rumah sakit karena riwayat penyakit jantung.
Rasa duka kehilangan sang ayah sekaligus bangga karena berhasil meraih impiannya menjadi anggota paskibraka datang berbarengan. Namun Adam menjalankan tugas secara profesional.
“Perasaan saya bangga sekali menjadi salah satu generasi muda yang terpilih untuk menjadi pasukan pengibar bendera pusaka tahun ini. Untuk bapak di sana, Adam sudah jadi Paskibraka Kota Pontianak. Bapak tenang ya,” kata Adam, Minggu (17/8/2025).
2. Jadi anggota Paskibraka adalah impiannya

Adam menceritakan proses yang dia lalui hingga terpilih menjadi Paskibraka sangatlah panjang. Mulai dari tes administrasi, kesehatan, parade, samapta, hingga pantukhir yang menjadi penentu akhir.
“Saingannya banyak, sekitar 200 lebih peserta laki-laki dan 180-an perempuan dari seluruh Kota Pontianak,” katanya.
Menjadi anggota Paskibraka, merupakan impiannya sejak kecil. Sejak duduk di bangku SMP, dia sudah bergabung dengan ekstrakurikuler paskibra.
“Impian ini muncul sejak melihat paskibraka di televisi. Dari SMP saya mulai serius melatih diri,” tuturnya.
3. Ibu Adam sebut anaknya sosok yang kuat

Ibu kandung Adam, Sulistiani mengaku bangga dengan pencapaian anak bungsunya itu. Dia mengatakan putranya itu sejak umur 13 tahun sudah ikut paskibra.
“Kami sebagai orang tua tentu sangat bangga dan mendukung agar anak kami sukses,” kata Sulistiani.
Sulistiani menceritakan bahwa putranya itu bercita-cita menjadi Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU), melanjutkan jejak mendiang ayahnya yang merupakan prajurit TNI AU dan berdinas di Lanud Supadio.
“Dia ingin meneruskan cita-cita bapaknya, menjadi TNI AU. Firdaus ini anaknya gigih,” ucapnya.
Sulistiani juga mengenang perjuangan anaknya yang sejak kecil gemar olahraga, bahkan rela menurunkan berat badan demi mengejar mimpinya masuk TNI atau Polri.
“Firdaus itu anaknya kuat. Waktu ayahnya meninggal, dia bilang kesempatan ini tidak akan terulang. Jadi harus tetap semangat dan tegar,” tukasnya.