Begini Suasana Sekolah Rakyat Pertama Dimulai di Pontianak

Pontianak, IDN Times - Sekolah Rakyat rintisan di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) resmi dimulai. Sekolah Rakyat saat ini masih menggunakan fasilitas gedung Pusat Sertifikasi Tenaga Kerja Balai (ex. Gedung BLKI).
Sebelum proses belajar mengajar atau mengawali tahun ajaran baru, para siswa di Sekolah Rakyat dilakukan pemeriksaan kesehatan, dilanjutkan dilanjutkan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dan mulai kegiatan belajar mengajar tingkat SD, SMP, dan SMA.
“Alhamdulillah pada hari ini saya melihat langsung proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di gedung sementara, yaitu dengan menggunakan Balai Latihan Kerja (BLK) dan gedung Sentra Terpadu/Sentra Kreasi sebagai tempat sekolah sementara,” ucap Norsan, Rabu (1/9/2025).
1. Menampung 90 siswa

Sekolah Rakyat ini menampung sebanyak 90 siswa, meskipun jumlah pendaftar yang sudah terverifikasi saat ini adalah 81 orang. Pihak penyelenggara masih memberikan kesempatan kepada kurang lebih 9 orang lagi untuk melengkapi kuota menjadi 90 siswa.
Pada kesempatan itu, Gubernur Norsan juga meninjau fasilitas Sekolah Rakyat tersebut, dia juga menjamin keamanan dan kenyamanan siswa di sekolah tersebut.
“Saya meminta kepada pengelola untuk dipisahkan siswa laki-laki dan perempuan menempati gedung yang terpisah, jika memungkinkan, untuk memastikan kenyamanan,” tuturnya.
Di Sekolah Rakyat ini menampung siswa di tiga jenjang pendidikan SD: 1 lokal kelas, SMP 1 lokal kelas, SMA 2 lokal kelas. Jumlah siswa per lokal kelas diperkirakan antara 20 hingga 25 siswa, kecuali untuk tingkat SD yang hanya berisi 20 orang.
“Jadi sekali lagi saya memastikan bahwa program ini bersifat gratis dan saat ini masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian Sosial (Kemensos) terkait batas akhir pendaftaran. Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang setara bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu,” paparnya.
2. Memastikan siswa yang terdaftar dari keluarga tak mampu

Kadis Sosial Provinsi Kalbar, Raminuddin mengatakan, pada tahap awal, Sekolah Rakyat di Kalbar akan membuka empat ruang kelas: dua rombel untuk SD, satu untuk SMP, dan satu untuk SMA, dengan total kuota 90 siswa. Proses pendaftaran dibuka sejak 14 Juli hingga 17 Juli 2025.
Verifikasi data calon siswa dilakukan secara ketat melalui kunjungan rumah (home visit) oleh Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan (SDMPKH). Hal ini untuk memastikan hanya anak dari keluarga miskin dan rentan yang dapat diterima.
“Kami tidak ingin ada data fiktif. Kalau rumahnya mewah tapi ngaku miskin, pasti gugur. Jadi semua diverifikasi langsung,” terangnya.
3. Libatkan 600 petugas dalam seleksi siswa

Raminuddin bilang, ada sebanyak 600 petugas SDMPKH yang tersebar di seluruh Kalbar turut dilibatkan dalam proses pendataan dan seleksi ini.
Meski proses rekrutmen guru dan kepala sekolah masih menunggu keputusan dari Kementerian Sosial, Dinas Sosial Kalbar telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menyiapkan tenaga pengajar sementara.
“Kami siap bergerak cepat. Dalam waktu dekat akan ada rapat lanjutan bersama Kemensos untuk membahas penempatan guru dan kepala sekolah,” tukasnya.