Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Portet tanah longsor di bawah Jembatan Mahkota II Samarinda. Tanah ini semakin ambles dibandingkan hari sebelumnya (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Dua akses utama warga Palaran menuju Samarinda saat ini sedang bermasalah. Pertama Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II. Jalur tersebut ditutup menyusul adanya abrasi yang buat pylon jembatan bergeser. Kedua Teluk Bajau di Jalan Pattimura, Samarinda Seberang. Kawasan ini kerap dilanda longsor, lebih-lebih saat hujan.

“Makanya kami bingung mau lewat di mana. Kalau Teluk Bajau longsor lagi, juga pasti ditutup. Apalagi ini masih musim hujan,” ujar Yoyok Sudarmanto, warga Rawa Makmur, Palaran kepada IDN Times, Rabu (28/4/2021). 

1. Lewat Simpang Pasir bisa makan waktu satu jam

Pemandangan warga yang susah lewat di Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda karena longsornya makin parah. Potret ini diambil pada medio 2020 lalu (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kata Yoyok, saat hujan jalur di Teluk Bajau tak bisa digunakan maksimal karena longsor. Sebelumnya akses penghubung dua kecamatan, Samarinda Seberang dan Palaran ini harus ditutup lima hari, terhitung 19-23 April. Seharusnya saat ini sudah bisa digunakan. Namun dirinya tak pernah melewati kawasan tersebut sejak perbaikan dimulai. Saban hari pria 33 tahun itu memang harus ke Samarinda untuk menuntaskan tugasnya sebagai pekerja swasta.

“Sebenarnya ada jalur lain di Simpang Pasir. Tapi kita harus memutar lagi, jarak dari Palaran menuju Samarinda sekitar satu jam. Makan waktu sekali,” sebutnya.

2. Menantang jalur maut menuju Palaran

Editorial Team

Tonton lebih seru di