Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gubernur Kalbar Usulkan Buat Dapur Sekolah untuk Antisipasi MBG Tak Basi

Pelajar membawa paket makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 42 Banda Aceh.
Pelajar membawa paket makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 42, Banda Aceh, Aceh. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Pontianak, IDN Times - Maraknya kasus Makan Bergizi Gratis (MBG) yang basi dan tak layak menjadi sorotan di Indonesia. Di Kalimantan Barat (Kalbar) sendiri tak jarang ditemukan MBG basi dan tak layak dimakan.

Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan pun mengaku pernah mendapatkan laporan soal MBG basi di sejumlah Kota Kabupaten.

“Sudah ada beberapa (laporan) kasus yang masuk tapi kita langsung pantau, kita tegur, saya kadang-kadang datang ke dapur yang bersangkutan melihat bagaiamna persiapannya,” kata Norsan, Sabtu (20/9/2025).

1. Anggaran MBG 15 ribu, sewa dapur Rp2 ribu

Gubernur Kalbar, Ria Norsan.
Gubernur Kalbar, Ria Norsan. (IDN Times/Teri).

Seporsi MBG, kata Norsan seharga Rp15 ribu, dipotong-potong biaya distribusi dan lain sebagainya sisa Rp8 ribu ke pemasak. Harga Rp8 ribu menurut Norsan tak cukup untuk menyiapkan makanan bergizi.

“Ini yang kendalanya ahli gizi belum datang semua, kalau saya melihat MBG ini belum standarnya, standarnya memang belum masuk kalau saya lihat,” tegas Norsan.

Norsan bilang, pihaknya juga membayar Rp2 ribu seporsi MBG untuk biaya sewa dapur pemasak. Menurutnya, seporsi Rp15 ribu tak perlu dipotong-potong sampai ke pemasak.

2. Usulkan buat dapur sekolah atasi makanan basi

antarafoto-capaian-realisasi-program-mbg-di-jawa-timur-1758262111.jpg
Ilustrasi siswa membawa paket makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)

Usai sejumlah laporan MBG basi, Norsan mengusulkan untuk sekolah-sekolah dapat membangun dapur untuk memasak MBG. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi MBG basi.

“Makanya saya minta kemarin kalau bisa dapur MBG jangan terlalu jauh dengan sekolah, kalau emang ada sekolah yang jauh untuk mengantar itu lebih bagus dananya diberikan kepada sekolah biar sekolah yang masakan, atau sekolah yang siapkan menunya agar anak didik tidak terlalu lama menunggu,” papar Norsan.

3. Keluhan MBG di Kalbar: ahli gizi belum datang

Siswa SMPN 1 Parang saat menyantab menu MBG. IDN Times/Riyanto.
Siswa SMPN 1 Parang saat menyantab menu MBG. IDN Times/Riyanto.

Norsan mengakui sudah ada sejumlah laporan soal MBG yang basi dari sejumlah daerah. Yang menjadi keluhannya adalah ahli gizi untuk MBG belum datang ke Kalbar.

“Ini yang kendalanya ahli gizi belum datang semua, kalau saya melihat MBG ini belum standarnya, standarnya memang belum masuk kalau saya lihat,” tukasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Geger di Sambas, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah Kosong

20 Sep 2025, 17:00 WIBNews