Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Investasi Rp900 Miliar dari Tiongkok segera Masuk Kaltim, Benarkah?

Ilustrasi investasi asing (unsplash/markus winkler)
Ilustrasi investasi asing (unsplash/markus winkler)

Samarinda, IDN Times – Provinsi Kalimantan Timur kembali menarik minat investor asing, kali ini dari Tiongkok. Shanghai Shijing New Energy Technology Co. Ltd. Perusahaan asal Anhui ini, berencana menanamkan modal hingga Rp900 miliar untuk membangun dua pabrik di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kedua pabrik tersebut adalah pembangkit listrik berbasis biodiesel dan pabrik penunjang kelistrikan. Gubernur Kaltim Dr H Rudy Mas’ud (Harum) menyambut antusias rencana investasi tersebut, apalagi sejalan dengan kebutuhan energi dan infrastruktur pendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kebutuhan kita pasti besar. Apalagi dengan kehadiran IKN. Saya pikir cocok, silakan buat di sini,” kata Harum di Pendopo Lamin Etam, Kamis malam, 14 Agustus 2025.

Meski begitu, ia mengingatkan pentingnya ketersediaan bahan baku agar proyek berjalan berkelanjutan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

1. Pabrik biodiesel dari limbah B3

Gubernur Kaltim, Rudy Masud. (Dok. Pemprov Kaltim)
Gubernur Kaltim, Rudy Masud. (Dok. Pemprov Kaltim)

Shanghai Shijing akan mengolah oli bekas menjadi biodiesel melalui teknologi pengolahan limbah B3. Nilai investasi yang disiapkan untuk sektor ini mencapai setengah triliun rupiah.

“Perusahaan kami berpengalaman dalam mengubah limbah menjadi biodiesel dan bioenergi. Kami siap bekerja sama dengan perusahaan tambang di Kaltim untuk pasokan oli bekas,” ujar Executive Vice President Shanghai Shijing, Zhang Shimin.

2. Pabrik penunjang kelistrikan Rp400 Miliar

Ilustrasi industri (pexels.com/Anamul Rezwan)
Ilustrasi industri (pexels.com/Anamul Rezwan)

Selain biodiesel, Shanghai Shijing akan membangun pabrik penunjang kelistrikan senilai Rp400 miliar. Produk yang akan dihasilkan antara lain kabel, trafo, tiang listrik, hingga tiang pancang.

“Selama ini, kebutuhan penunjang kelistrikan diambil dari Jawa. Kenapa kita tidak buat sendiri di Kaltim?,” tegas Zhang Shimin.

Pabrik ini akan memanfaatkan lahan 52 hektare milik Pemprov Kaltim dan bekerja sama dengan perusahaan daerah seperti PT Melati Bhakti Satya (MBS).

3. Rencana pembangkit listrik tenaga sampah

Ilustrasi pembangkit listrik tenaga sampah. (bppt.go.id)
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga sampah. (bppt.go.id)

Shanghai Shijing juga membuka peluang membangun pembangkit listrik tenaga sampah. Dengan potensi 600 ton sampah per hari di Samarinda dan tambahan dari Kukar, total pasokan bisa mencapai 1.000 ton per hari.

“Energi listrik yang dihasilkan bisa sekitar 20 MW,” ungkap Senior Advisor Shanghai Shijing, Liu Suiping. Ia menambahkan, kapasitas panel surya yang akan diproduksi pabrik mencapai 750 watt per panel dengan daya tahan hingga 25 tahun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us